Pilbup Garut akan berlangsung kurang dari 150 hari lagi. Saat ini, partai politik mulai hitung-hitungan memilih jagoan, hingga sibuk mencari koalisi untuk mencari jodoh bagi sosok yang mereka jagokan.
Hingga pertengahan bulan Juli 2024 ini, belum ada satu pun pasangan calon yang dideklarasikan untuk maju di Pilbup Garut 2024. Namun, beberapa tokoh terpantau sudah mendapatkan surat tugas hingga rekomendasi dari partai politik untuk turun gelanggang.
Seperti Ketua DPC PDI Perjuangan Garut, Yudha Puja Turnawan. Yudha didukung PDI untuk maju di Pilbup Garut sebagai calon wakil bupati. Kemudian ada Nadiman dan Enjang Tedi, yang ditugasi PAN untuk turun gelanggang di Pilkada Garut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ada juga nama Luthfianisa Putri Karlina, pengusaha muda yang dipastikan akan diusung oleh NasDem di Pilbup Garut ini, usai menerima surat rekomendasi dari partai besutan Surya Paloh tersebut.
Meskipun sudah mendapatkan rekomendasi, pihak Putri Karlina hingga kini belum membuka siapa nama yang akan didampingi atau mendampingi perempuan kelahiran 1993 itu, untuk maju di Pilkada Garut.
Beragam nama muncul sebagai kandidat. Mulai dari anggota DPRD Garut Nadiman, Rektor Uniga Abdusy Syakur, hingga politisi Gerindra, Deden Galih digadang-gadang berpeluang mendampingi Putri. Namun 'hilal', masih belum terlihat.
Dikonfirmasi detikJabar, Rabu (17/7/2024), Putri mengatakan memiliki kriteria bagi sosok pendampingnya di Pilkada Garut 2024 ini.
"Yang jadi pertimbangan adalah visi-misi soal pembangunan Garut ke arah mana dalam 5 tahun ke depan," katanya.
"Juga pasti, karena saya ini kurang lebihnya satu suara dengan para milenial dan Gen Z yang ada di Garut, maka saya ingin memastikan balon yang membersamai saya dalam Pilkada nanti, paham mengenai apa yang menjadi kebutuhan anak muda," katanya menambahkan.
Selain Nadiman, Syakur dan Deden, terbaru nama Yudi Rusmana Darajat juga santer dikabarkan masuk bursa dan berpotensi untuk menjadi pasangan Putri Karlina di Pilbup Garut 2024.
Isu tersebut tumbuh, seiring dengan momen kebersamaan keduanya di beberapa ajang diskusi mengenai politik dan kepemudaan, yang diselenggarakan di Kabupaten Garut belakangan ini.
![]() |
"Kalau dikatakan dekat dengan Kang Yudi Darajat, pasti kami lebih nyambung karena kami sama-sama muda. Cuman maksudnya bukan berarti harus ke sana, pun bukan berarti tidak ke sana," kata Putri.
Terkait siapa sosok yang berpotensi untuk mendampingi, Putri masih terbuka. Namun, kata Putri, semuanya akan sangat ditentukan oleh rekomendasi yang diberikan parpol kepada para bakal calon tersebut.
"Kami kepada semua bakal calon memang melakukan pendekatan. Namun, untuk saat ini kami juga masih menunggu rekom dari partai, untuk para bakal calon ini," ucap Putri.
Harapan agar Putri dan Yudi berjodoh di Pilbup Garut 2024 ini, datang dari salah seorang relawan Yudi, Cacan Cahyadi. Cacan mengatakan, keduanya cocok bersanding karena sama-sama berlatar anak muda.
"Dua-duanya (Yudi-Putri) merupakan sosok muda yang tepat membawa Garut ke arah yang lebih baik," kata Cacan.
Bakal Calon Lain Makin Mesra
Di sisi lain, Ketua DPD PKS Garut, sekaligus Wakil Bupati Garut periode 2013-2023 Helmi Budiman makin mesra dengan politisi muda, Yudi Nugraha dari Partai Persatuan Pembangunan.
Meskipun belum bisa dipastikan akan melenggang bersama di Pilbup Garut 2024, namun Helmi-Yudi santer dikabarkan akan berpasangan sebagai calon bupati dan wakil bupati di Pilkada kali ini.
Kepastian keduanya bersanding di Pilbup Garut 2024 ini semakin kuat, usai keduanya mendapatkan dukungan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Helmi-Yudi bahkan kompak bertemu Ketum PSI, Kaesang Pangarep pekan lalu di Jakarta.
"PSI sifatnya mendukung, bukan mengusung. Kami mendukung Helmi Budiman dan Yudi Nugraha di Pilkada Garut 2024. Kami berharap agar Helmi-Yudi berpasangan, meskipun pada akhirnya keputusan akan dikembalikan ke partai pengusung," kata Ketua DPD PSI Garut, Ramlan Gumilar.
Menarik untuk ditunggu, para pasangan calon bupati dan wakil bupati yang akan meramaikan Pilbup Garut 2024 ini. Sebab, hingga saat ini, masih banyak parpol yang belum memastikan koalisi, juga rekomendasi untuk jagoannya.
Golkar contohnya, Golkar baru akan mengeluarkan surat rekomendasi bagi satu dari lima orang bakal calon bupati Garut yang mendaftar, setelah hasil survey internal mereka keluar di akhir bulan Juli 2024 ini.
"Di awal bulan Juli akan dilakukan survey tahap kedua untuk melihat tren kenaikan elektabilitas bacabup. Semuanya ditentukan setelah survey tahap dua," ucap Deden Sopian, Ketua Tim Penjaringan Golkar.
Sama halnya dengan Golkar, Gerindra juga dikabarkan baru akan mengeluarkan surat rekomendasi kepada satu di antara 7 pendaftar di awal Agustus 2024 mendatang setelah survey internal mereka rampung dilaksanakan.
"Kita juga akan melihat elektabilitas, popularitas dan penerimaan masyarakatnya. Kemudian harus memiliki kemampuan visitasnya. Survey di bulan Juli," kata Ketua DPC Gerindra Garut, Enan.
(dir/dir)