Tumpukan sampah tidak hanya terjadi di Bumi saja. Di antariksa ternyata sampah juga menjadi masalah.
Sampah-sampah di antariksa berasal dari roket hingga satelit yang dikirim dari bumi. Namun peluncuran roket pembawa satelit tidak sepenuhnya sukses. Bahkan meledak dan menjadi sampah di antariksa.
Seperti apa yang terjadi dengan Roket Falcon 9 milik Space X. Roket tersebut mengalami kegagalan yang membuat satelit Starlink, satelit internet milik perusahaan itu, berada di orbit yang sangat rendah sehingga dipastikan akan jatuh melalui atmosfer dan terbakar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, tidak dapat sisa-sisa benda di orbit Bumi buatan manusia itu mungkin tidak habis terbakar, dan ada potensi menambah padat sampah antariksa atau jatuh ke Bumi.
Melansir detikInet, pada akhir April lalu, seorang petani di Kanada menemukan sampah antariksa berukuran besar di ladang yang diyakini jatuh dari misi SpaceX. Sampah tersebut berukuran lebar 2 meter dan berat 40 kilogram. Sampah tersebut mendarat di pertanian Barry Sawchuk di provinsi Saskatchewan, timur laut kota Regina.
Sawchuck menggambarkannya sebagai potongan serat karbon yang terbakar dengan kisi-kisi aluminium berbentuk sarang lebah di antaranya, dan terlihat sesuatu yang tampak seperti silinder hidrolik.
"Kami tahu sampah itu berasal dari langit, karena sampah itu tidak bisa sampai di sana dengan sendirinya," kata Sawchuk dikutip dari IFL Science, Senin (15/7/2024).
"Mungkin ini termasuk keberuntungan. Jika benda itu jatuh di tengah Regina atau kota padat seperti New York misalnya, bisa saja insiden ini membunuh seseorang," kata profesor astronomi dari Regina University, Samantha Lawler.
Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini.
(mso/mso)