Di zaman modern ini, para petani sudah menggunakan traktor untuk membajak lahan sawah dan meninggalkan bajak tradisional. Akan tetapi, di sejumlah wilayah di Kabupaten Ciamis, masih ada petani yang menjadikan bajak tradisional menggunakan kerbau untuk membajak sawah.
Salah satunya di blok Sawah Gunung, Dusun Cikujang Girang, Desa Sukamaju, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat. Terlihat petani sedang membajak sawah menggunakan tenaga kerbau atau orang Sunda menyebutnya munding.
Bagi para petani di lokasi itu, membajak sawah menggunakan tenaga kerbau lebih praktis dibanding menggunakan traktor. Mengingat lokasi sawah berada di pinggir gunung atau terasering.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerbau meski memiliki badan besar, tapi bisa mendaki dan pindah dengan mudah dari satu sawah ke sawah lainya naik-turun bukit. Sedangkan menggunakan traktor lebih ribet dan tidak bisa dilakukan hanya dengan satu orang.
Endang (55), warga Sukamaju, sudah menekuni usaha menyewakan jasa bajak sawah dengan tenaga kerbau sudah belasan tahun. Usaha jasa bajak sawah pakai kerbau tersebut merupakan warisan dari orang tuanya.
"Saya sudah 17 tahun lebih membajak sawah. Mempertahankan warisan orang tua," ujar Endang, belum lama ini.
![]() |
Endang menyebut awalnya memiliki empat kerbau, tapi karena kewalahan untuk memberi pakan akhirnya dua ekor dijual. Menurut Endang, usaha sebagai pembajak sawah kerbau selain mempertahankan warisan tapi juga cukup menjanjikan. Hasil dari usahanya ini dapat mencukupi kebutuhan keluarganya.
"Alhamdulillah sehari dari pagi sampai sore bisa dapat Rp 150 ribu. Kecuali hari Jumat libur," ungkapnya.
Endang mengaku, setiap bulannya hampir tidak pernah sepi orderan. Mengingat di wilayahnya hampir semua petani memakai jasa bajak sawah tenaga kerbau tersebut.
"Setiap bulan hampir setiap hari, sepanjang tahun. Jadi misalkan setelah selesai dari sini nanti garap sawah di blok yang lainnya. Dalam setahun tiga kali panen, jadi bisa terus ada order," ungkapnya.
Momon (80), seorang petani yang menggunakan jasa bajak sawah tenaga kerbau mengatakan, sawah di sini memang cocoknya diolah menggunakan kerbau dibanding traktor. Momon menyebut, membajak sawah dengan kerbau juga konon dapat membuat tanahnya menjadi lebih subur.
"Pertama memang karena lokasinya yang sulit apabila pakai traktor. Bajak sawah pakai kerbau juga lebih banyak untungnya, sewanya juga tidak mahal," pungkasnya.
(orb/orb)