Bupati Cianjur Herman Suherman meminta setiap pihak untuk turut serta mencegah perpeloncoan di masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS) tahun ajaran baru 2024-2025. Sanksi tegas pun bakal diberikan bagi pelaku dan sekolah terjadinya aksi perpeloncoan.
Menurutnya aksi perpeloncoan sangat tidak dibenarkan dan akan memberikan dampak buruk bagi siswa.
"Makanya saya hari ini memantau langsung pelaksanaan MPLS atau pengenalan lingkungan sekolah ke SMPN di Campaka, memastikan MPLS berjalan sesuai ketentuan dan tidak ada perpeloncoan," kata dia, Senin (15/7/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Herman mengatakan peringatan agar tidak ada perpeloncoan juga disampaikan pada setiap sekolah. "Target kami tahun ini zero kasus perpeloncoan," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur Ruhli, mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan setiap kepala sekolah untuk memantau pelaksanaan MPLS di sekolahnya masing-masing.
"Kita minta kepala sekolah hingga guru turun tangan langsung untuk mencegah terjadinya perpeloncoan. Kita ingin membangun lingkungan sekolah yang sehat," kata dia.
Ruhli menambahkan, sanksi akan diberikan pada pelaku perpeloncoan termasuk sanksi pada pihak sekolah.
"Tidak hanya pelaku tapi sekolahnya pun kita akan sanksi. Dengan begitu keterlibatan semua pihak akan terjalin mencegah perpeloncoan. Kalau ada, silakan lapor, kami akan langsung melakukan tindakan," kata dia.
(dir/dir)