Semringahnya Siswa Baru di Bandung Sambut Hari Pertama Sekolah

Semringahnya Siswa Baru di Bandung Sambut Hari Pertama Sekolah

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 15 Jul 2024 10:59 WIB
MPLS di SMPN 2 Bandung
MPLS di SMPN 2 Bandung (Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar)
Bandung -

Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) telah berlangsung di beberapa sekolah Kota Bandung. Seperti di SMP Negeri 2 Kota Bandung, yang terletak di Jalan Sumatera.

Senin (15/7/2024) pagi, di sekitar ruas jalan Sumatera, jalan Merdeka, dan sekitarnya sudah kembali dipadati kendaraan. Maklum, di jalanan ini terdapat enam sekolah sekaligus yakni SDN Merdeka, SDN Banjarsari, TK-SMA Santa Angela, SMPN 2 Bandung, serta SMAN 3 dan 5 Bandung. Para orang tua mengantar putra-putrinya kembali bersekolah di tahun ajaran baru ini.

MPLS di SMPN 2 Bandung selalu diisi dengan tradisi upacara adat penyerahan peserta didik kepada pihak sekolah. Para peserta didik baru yang masih mengenakan seragam SD-nya dan mengenakan name tag dari kardus, terlihat seksama memperhatikan tradisi dalam upacara pagi itu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah satunya Shanja (13), siswa lulusan SD Al Basyariah itu merasa senang bertemu dengan teman-teman baru. Ia hari ini masuk di regu Drupadi bersama Satria, Jaseena, dan lainnya.

"Hari ini hari pertama MPLS, disuruh bawa buku big boss, name tag, terus pita biru sebagai tanda untuk Regu Drupadi. Rasanya sangat senang, bahagia, ketemu temen baru jadi bersemangat," cerita Shanja.

ADVERTISEMENT

Ia mengaku tidak takut dengan sekolah baru. Justru, Shanja senang sudah punya teman-teman baru meski baru pengenalan sekolah. "Senang, dan nggak sabar belajar bareng. Kalau aku suka pelajaran Bahasa Inggris jadi nggak sabar mau belajar itu," katanya.

Dalam acara MPLS di sekolah ini, turut hadir Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono memberikan sambutan. Ia banyak menegaskan hal-hal soal anti perundungan dan mewujudkan misi Indonesia emas tahun 2045.

"Di kota Bandung dimulai MPLS ya, serentak baik SD maupun juga SMP. Ini menjadi penting di hari pertama, karena akan memberikan sebuah kesan buat anak-anak didik baru, bahwa sekolah itu bukan hal yang mengkhawatirkan. Oleh karenanya saya titip kepada para guru, saya titip kepada orang tua melalui komite sekolah untuk kita hadirkan situasi yang nyaman," pesannya.

"2045 itu adalah Indonesia emas ya, anak-anak didik kita tentunya harus dibekali dengan ilmu termasuk juga pendidikan karakter. Tema tahun sekarang itu adalah pendidikan karakter. Pendidikan karakter positif dan tidak ada bullying. Tentunya ada upaya-upaya untuk memitigasi itu," lanjutnya.

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung, Tantan Surya Santana pun membeberkan bahwa tahun ini ada 21.000 siswa lulusan SD yang mendaftar ke tingkat SMP. Namun, hanya 15.000 siswa yang diterima di SMP negeri sesuai kuotanya.

Tantan mengaku sejak zonasi, tren tahun ini cenderung terjadi persebaran. Banyak sekolah swasta ternama pun sudah penuh dengan pendaftar.

"Kemarin swasta juga banyak yang penuh, karena sekarang ini sudah negeri dan swasta sama, tidak ada sekolah favorit karena semua pakai zonasi," kata Tantan.

Dalam MPLS hari ini, Tantan mengimbau pada seluruh sekolah agar fokus pada pengenalan sekolah dan menggali potensi potensi minat bakat dari masing-masing siswa. Selain itu, sekolah juga wajib memberikan edukasi pencegahan tiga dosa besar pendidikan yaitu bullying atau perundungan, kekerasan seksual, dan intoleransi.

"MPLS sesuai sekolah masing-masing, kalau di SMP 2 ini nanti ada ESQ, ada talenta itu untuk pengembangan bakat. Jangan sampai nanti MPLS-nya melanggar aturan, tugas-tugasnya terlalu berat, tidak logis, dan tidak berkaitan dengan pembelajaran, nanti anak jadi malas sekolah," ucapnya.

"Sudah ada dalam surat edaran juga bahwa tiap sekolah tidak boleh memberikan tugas yang tidak ada hubungannya dengan KBM. Seperti kalau dulu itu kaos kaki beda warna, rambut diikat-ikat, suruh menghitung semut dan lain-lain, sekarang kami pastikan itu tidak ada dan tidak boleh terjadi," lanjut Tantan.

Tantan berpesan jika ada indikasi perpeloncoan yang dilakukan oleh guru atau oleh siswa, bisa dilaporkan ke kepala sekolah atau ke Disdik Kota Bandung. Pelapor bisa melalukan aduan melalui hotline aduan.disdik.bandung.go.id.

(aau/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads