Musim libur sekolah telah usai. Anak sekolah dari berbagai tingkat di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat kini kembali melakukan kegiatan rutin belajar mengajar di kelas. Berebut bangku pun menjadi tradisi di awal tahun ajaran baru.
Di SDN 4 Kedokanagung misalnya, sejak Senin (15/4/2024) pagi buta, para siswa didampingi orang tuanya sudah tiba di depan gerbang sekolah. Kehadirannya sejak awal tak lain ingin merebut tempat duduk paling depan di kelasnya.
Mustinih salah satu orang tua murid kelas 1 mengaku berangkat sejak pukul 04.00 WIB. Dengan seutas tali plastik, ia mengikat bangku agar tidak direbut orang tua siswa lainnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jam 4 subuh. Ya dari kemarin Minggu. Iya ikat bangku biar nggak kerebut orang," kata Mustinih, Senin (15/7/2024).
Menurutnya, rebutan bangku di awal ajaran baru seolah sudah mentradisi. Selain agar tidak direbut orang lain, aksi rebutan juga dilakukan demi memberikan tempat duduk anaknya di bagian depan agar bisa belajar lebih mudah.
Segala cara pun dilakukan para orang tua murid. Mulai dari menandai bangku dengan tulisan, hingga menggembok bangku sebagai tanda bahwa tempat duduk sudah dimiliki.
"Iya setiap tahun, biar nggak hilang. Itu ada tuh (pakai gembok). Kalau pakai gembok kan biar nggak direbut orang. Ini dapat bangku yang kedua," jelasnya.
Aksi rebutan bangku juga dilakukan Tina warga Desa Kedokanbunder. Ia sengaja datang lebih awal agar Vera putrinya yang kini masuk kelas 3 bisa duduk di bangku kelas paling depan.
Namun lantaran telat, Vera pun hanya mendapatkan bangku di belakang. "Ini sudah kelas tiga, sama berebut juga cuma dapatnya di belakang karena telat," ujar Tina.
![]() |
Alasannya mencari tempat duduk di paling depan agar anaknya bisa lebih fokus belajar dan kurangi bermain saat di kelas. Ia pun bersyukur, perkembangan belajar anaknya cukup baik.
"Biar fokus kalau di depan, kalau di belakang kan seringnya pada main aja," ungkapnya.
Aksi itu diakui Kepala SDN 4 Kedokanagung Usmad sudah terjadi hampir setiap tahun ajaran baru. Untuk mencari tempat duduk di bagian depan, para orang tua sudah tiba di gerbang sekolah sejak pukul 03.00 WIB.
"Setiap ajaran baru, orang tua murid untuk mencari tempat yang paling depan. Makanya sudah kebiasaan ada yang dari jam 3, jam 4 sudah nunggu di gerbang sekolah," kata Usmad di sekolah.
Menurut Usmad, aksi itu dilakukan orang tua agar anaknya bisa menerima informasi dari guru lebih jelas.
Ragam aksi rebutan bangku seperti menggembok dan mengikat kursi, hingga menandai dengan tulisan pun acap kali terjadi setiap tahunnya.
"Iya nggak apa-apa asal tidak merusak fasilitas sekolah yang ada terutama meja kursi di tulis tulis dengan spidol. Kalau mengikat atau menempel kertas boleh lah," tegasnya.
(dir/dir)