Nasib malang dialami Dina Lorenza. Ibu muda yang masih berusia 24 tahun asal Bandung Barat harus melahirkan di tengah jalan, sebelum sampai di fasilitas kesehatan terdekat.
Perjalanan Dina menuju fasilitas kesehatan harus menemukan jalan terjal. Pasalnya akses jalan dari kediamannya mengalami kerusakan yang cukup parah.
Kejadian itu terjadi di Desa Bojongsalam, Kabupaten Bandung Barat (KBB) yang berbatasan langsung dengan wilayah Kabupaten Cianjur dan sempat viral di media sosial (medsos).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari video yang beredar, Dina nampak dibopong oleh keluarga dan tetangganya karena sudah merasakan mulas menjelang melahirkan. Kondisi jalan yang rusak, membuat Dina terpaksa dibopong menggunakan tandu yang dibuat dari dua bilah bambu dan kain sarung.
"Jalannya sekitar 5 kilometer dari permukiman ke jalan raya mau ke fasilitas kesehatannya, cuma karena kondisinya rusak dan cuma bisa diakses pejalan kaki, akhirnya digotong sama warga," kata Kepala Desa Bojongsalam Ajang Yusuf Bachtiar saat dihubungi detikJabar
Saat perjalanan, Dina yang sudah tak tahan merasakan kontraksi akhirnya memutuskan melahirkan di tengah jalan. Persalinan itu dibantu keluarga dan warga yang mengantar.
"Mungkin memang sudah tidak kuat, dan perjalanan masih agak jauh akhirnya diputuskan untuk lahiran di jalan itu. Dibantu persalinannya oleh warga dan keluarga yang mengantar," ungkap Ajang.
Beruntung, persalinan dadakan dan dalam kondisi darurat itu berjalan lancar. Dina melahirkan bayi dalam kondisi sehat dan semuanya selamat. Kemudian Dina dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan.
"Alhamdulillah ibu dan bayinya selamat, berjalan lancar persalinannya. Setelah itu langsung dibawa ke klinik untuk perawatan setelah lahiran. Kondisi bayinya juga langsung dicek dan baik-baik saja," ungkap Ajang.
Ajang mengaku kondisi jalan rusak itu sudah berlangsung cukup lama. Padahal akses tersebut vital untuk warga demi menjalani kesehariannya.
"Itu akses vital buat warga, sekolah, berobat, ekonomi ya lewat jalan itu. Memang kita ingin segera diperbaiki," kata Ajang.
Jalan rusak itu, sebelumnya berstatus milik desa dan naik menjadi jalan kabupaten yang kewenangannya ada di Dinas PUTR Bandung Barat.
Kepala Dinas PUTR Bandung Barat Mochanad Ridwan mengatakan jalan tersebut rencananya memang akan diperbaiki. Namun perbaikan tersebut menggunakan dana community development (comdev) pembangunan Upper Cisokan.
"Untuk rencana perbaikan itu dari comdev atau CSR pembangunan Upper Cisokan, karena terdampak pembangunan. Perbaikannya bukan oleh kami, kebetulan tadi saya sudah konfirmasi juga ke Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD)," ujar Ridwan.
Sementara untuk waktu realisasinya, Ridwan menyebut menunggu hasil komunikasi antara Bagian Administrasi Pembangunan Sekretariat Daerah KBB dengan pihak PT PLN.
"Jadi pelaksanaannya (perbaikan jalan) menunggu hasil komunikasi adbang dengan pihak sana (PT PLN). Karena kalau kita anggarkan lagi, nanti malah jadi tumpang tindih," ujar Ridwan.
(wip/dir)