Ini Sosok Besar Tak Terduga di Balik Pemberian Nama 'OpenAI'

Ini Sosok Besar Tak Terduga di Balik Pemberian Nama 'OpenAI'

Adi Fida Rahman - detikJabar
Sabtu, 06 Jul 2024 18:00 WIB
OpenAI
OpenAI (Foto: Businesstoday)
Bandung -

OpenAI saat ini dikenal sebagai salah satu perusahaan kecerdasan buatan (AI) yang populer dengan platform ChatGPT. Ternyata di balik penamaan OpenAI, ada sosok orang terkaya di dunia.

Dialah Elon Musk, bos SpaceX dan Tesla yang memberikan nama OpenAI. Hal itu dikatakan Musk, saat menghadiri acara Cannes Lion. Di momen tersebut Elon Musk membahas mengenai inovasi teknis, AI dan masa depan teknologi.

Dikutip dari detikINET, dia mengaku ikut mendirikan OpenAI tapi keluar tiga tahun kemudian. Bahkan dirinya menggugat perusahaan, menuduh OpenAI melanggar prinsip pendirian perusahaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Elon Musk mengatakan bahwa ia mendirikan OpenAI untuk bersaing dengan Google. "Ini benar-benar dunia unipolar, di mana Google benar-benar mendominasi AI," ujarnya seperti dikutip dari Business Insider.

Elon pun menegaskan, "Saya menamainya."

ADVERTISEMENT

Dalam kesempatan tersebut, Elon Musk pun menyampai kritikannya pada OpenAI. Menurutnya perusahaan tersebut didirikan dengan banyak niat baik. Dalam OpenAI, Open berarti sumber terbuka.

"Sekarang ini adalah sumber tertutup untuk AI yang paling menguntungkan, berbeda dari apa yang direncanakan. "Saya tidak tahu bagaimana bisa menjadi seperti ini," ucap Elon Musk.

Untuk diketahui Elon Musk, bersama dengan Sam Altman dan investor lainnya, mendirikan OpenAI pada Oktober 2015. Pada Juni 2020, OpenAI mengumumkan GPT-3, model bahasa yang dilatih dengan triliunan kata dari internet. Peluncuran ChatGPT pada akhir 2022 secara cepat meningkatkan minat terhadap Gen AI.

ChatGPT mampu berinteraksi secara percakapan, menjawab pertanyaan lanjutan, mengakui kesalahannya, menantang premis yang salah, dan menolak permintaan yang tidak pantas.

Menurut laporan dari Financial Times, perusahaan ini telah mencapai pendapatan sebesar USD 2 miliar, dengan investor sebelumnya menilai startup berbasis di San Francisco ini lebih dari USD 80 miliar. OpenAI percaya bahwa mereka dapat menggandakan angka pendapatan ini pada tahun 2025, karena mereka terus memimpin dalam dunia pengembangan dan penelitian Gen AI.

OpenAI sedang mempertimbangkan untuk membangun chip AI mereka sendiri. Ini bukanlah kejutan, mengingat OpenAI ingin mengubah diri menjadi bisnis berorientasi enterprise, yang memerlukan daya komputasi lebih besar untuk melatih model bahasa yang besar.

Artikel ini telah tayang di detikInet. Baca selengkapnya di sini.

(afr/yum)


Hide Ads