Rebutan Cium Kaki Pendeta, 121 Orang Tewas di India

Kabar Internasional

Rebutan Cium Kaki Pendeta, 121 Orang Tewas di India

CNN Indonesia - detikJabar
Jumat, 05 Jul 2024 21:00 WIB
SENSITIVE MATERIAL. THIS IMAGE MAY OFFEND OR DISTURB A woman is consoled as she mourns after her son died in a stampede outside a hospital in Hathras district in the northern state of Uttar Pradesh, India, July 2, 2024. REUTERS/Stringer  BEST QUALITY AVAILABLE     TPX IMAGES OF THE DAY
Berdesak-desakan di Acara Keagamaan India, 116 Orang Tewas (Foto: REUTERS/Stringer)
Bandung -

121 orang tewas akibat terinjak-injak dalam festival keagamaan, Satsang yang dipimpin Bhole Baba alias Narayan Sakaar Hari di Uttar Pradesh, India. Baba mengklaim dirinya sebagai dewa dan punya banyak pengikut.

Satsang merupakan dialog antara jemaah dengan Satguru atau guru untuk mengajarkan hal spiritual. Salah satu saksi mata mengatakan kejadian naas itu bermula setelah Satsang berakhir.

"Ketika khotbah selesai, semua orang berlarian," kata Shakuntala, dikutip media lokal India.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tragedi bermula ketika warga pengikut dalam jumlah banyak, berlarian menuju pintu keluar menyentuh kaki Baba. Situasi itu, kata pejabat yang enggan disebutkan namanya itu, menyebabkan kerumunan besar di area yang kecil, demikian dikutip NDTV.

Media lokal India juga melaporkan para warga berusaha mengumpulkan debu bekas injakan atau ban mobil dari 'tokoh agama' itu. Hal ini memicu desak-desakan yang mengakibatkan banyak orang, termasuk perempuan dan anak-anak, terinjak-injak.

ADVERTISEMENT

Dari laporan-laporan itu ada dua pergerakan massa, mereka yang menuju pintu dan yang lain bergerak ke arah berlawanan untuk mengumpulkan debu.

Menurut Laporan Pertama Informasi (FIR), penyelenggara meminta izin untuk acara ini hanya 80.000 orang tetapi yang hadir lebih dari 250.000 orang.

SENSITIVE MATERIAL. THIS IMAGE MAY OFFEND OR DISTURB A woman is consoled as she mourns after her son died in a stampede outside a hospital in Hathras district in the northern state of Uttar Pradesh, India, July 2, 2024. REUTERS/Stringer  BEST QUALITY AVAILABLE     TPX IMAGES OF THE DAYTragedi Satsang yang tewaskan 121 orang di India Foto: REUTERS/Stringer

FIR juga menyebut massa yang berlarian membuat jemaah yang duduk di tanah terjepit.

"Di sisi lain jalan, massa yang berlarian di air dan lapangan yang dipenuhi lumpur dihentikan paksa oleh panitia penyelenggara dengan tongkat, sehingga tekanan massa terus meningkat dan perempuan, anak-anak, dan laki-laki terus terjepit," demikian dalam FIR.

Polisi dan pejabat administrasi yang hadir di lokasi kejadian telah melakukan segala upaya dan mengirim korban ke rumah sakit.

"Namun, tidak ada kerja sama yang diberikan oleh penyelenggara," imbuh FIR.

FIR juga menjabarkan penyelenggara tak bekerja sama dalam manajemen lalu lintas, dan menyembunyikan bukti setelah penyerbuan terjadi.

Menanggapi insiden ini, pihak berwenang India telah membentuk komite khusus untuk menyelidiki insiden tersebut. Panel akan dipimpin Direktur Jenderal Tambahan Kepolisian Agra dan Komisaris Aligarh.


Artikel ini telah tayang di CNN Indonesia

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads