.webp)
Pria asal India bernama Kushal Kumar membuat heboh warga dunia karena meramal jika kiamat akan terjadi pada Tanggal 29 Juni 2024 lalu. Namun, ramalan itu meleset dan membuat publik semakin heboh.
Terlebih, Kushal Kumar merevisi pernyataanya dan menyebut jika kiamat bakal terjadi pada 10 Agustus 2024 mendatang.
Tak hanya publik dunia, pernyataan kontroversial Kushal Kumar itu membuat heboh warga Indonesia. Apalagi, banyak warganet yang membuat guyonan tentang kiamat akibat ramalanya yang meleset.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Hal tersebut mendapatkan sorotan dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Barat. Sekretaris MUI Jabar Rafani Akhyar mengatakan, masyarakat jangan percaya dengan ramalan.
"Jangan percaya dengan ramalan seperti itu, sudah sering orang katakan kiamat atau apa, kiamat hanya Allah yang tahu, manusia tidak akan ada yang tahu," kata Rafani.
Rafani sebut, memang banyak tanda-tanda kiamat yang terjadi. Tapi kiamat itu merupakan kehendak Allah.
"Bahwa memang ada indikator seperti tanda-tanda betul, tapi untuk kiamat hanya Allah yang tahu," ujarnya.
"Pernyataan (peramal) itu enggak punya dasar atau pijakan ya," tambahnya.
Rafani juga kembali menegaskan, jika kiamat adalah kehendak Allah. Dia juga imbau agar kiamat tidak jadi bahan bercandaan.
"Kalau sudah viral di medsos jadi liar, bentuk opini liar, pro dan kontra serta komentar yang bermacam-macam dan kisruh. Terjadi dialektika yang tidak produktif dan itu berbahaya dan tidak ada manfaat, masyarakat dididik untuk terlibat dalam sesuatu yang tidak produktif akhirnya," jelas Rafani.
Rafani kembali tegaskan, masyarakat tidak usah percaya dengan ramalan soal kapan terjadinya Kiamat.
"Jangan dipercaya, masyarakat enggak usah percaya dengan ramalan, ramalan itu menjurus pada kemusyrikan, percaya saja dengan agama, dengan ketentuan dalam agama, khususnya dalam agama Islam hanya Allah yang tahu, ilmu tentang hari kiamat hanya ada di sisi Allah," pungkasnya.
(wip/yum)
