Komoditas hortikultura menjadi salah satu penyumbang inflasi di Kabupaten Ciamis. Untuk mengantisipasi inflasi, Pemkab Ciamis melalui Pj Bupati Ciamis Engkus Sutisna kini mengeluar edaran tentang gerakan menanam Hayu Bertasyakur.
Gerakan Hayu Bertasyakur ini singkatan dari Hayu Bertanam Sayur Anu Waktunya Kaukur (menanam sayur yang waktunya terukur). Gerakan Hayu Bertasyakur dilakukan masyarakat dan pegawai di lingkungan halaman rumah, kantor dinas, kecamatan, kelurahan dan desa.
Dalam edaran itu, masyarakat diajak menanam sejumlah komoditas sayur dan bumbu dapur. Seperti cabai rawit, cabai besar, bawang dan tomat. Gerakan tersebut dilakukan untuk menjaga pasokan komoditas hortikultura di masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pantauan detikJabar, Jumat (5/7/2024) di Lingkungan Sikuraja, Kelurahan Linggasari, Ciamis, sejumlah masyarakat mulai melaksanakan edaran tentang Gerakan Bertasyakur tersebut. Namun ada juga masyarakat yang memang sudah sejak dulu menanam tanaman bumbu dapur di pekarangan rumahnya.
Engkos, warga Sikuraja, menanam cabai rawit di halaman rumahnya dengan menggunakan polibag ukuran besar. Sebelumnya, bibit cabai rawit ia beli dari tetangganya. Tumbuhan cabai yang ditanam Engkos saat ini masih berukuran 5-6 sentimeter saja.
"Ya memang sudah ada niat mau menanam cabai rawit pakai polibag. Lalu ada imbauan dari pemerintah ya bagus juga sekalian ikut melaksanakan anjuran dari Pemkab Ciamis," ujar Engkus.
Minar, warga lainnya, mengaku sejak lama menanam beberapa jenis bumbu dapur di pekarangan rumahnya. Mulai dari cabai rawit, bawang daun, tomat dan cabai hijau.
Hal itu ia lakukan untuk menghemat uang belanja. Menurutnya, menanam tanaman hortikultura menggunakan polibag tidak mengeluarkan biaya besar. Asalkan dirawat dengan rutin maka bisa menghasilkan panen yang cukup, minimal untuk memenuhi kebutuhan dapur.
"Lumayan tidak usah beli. Kalau butuh cabai rawit, tomat atau bawang tidak usah beli tinggal metik saja," ungkapnya.
Kabag Ekonomi Setda Ciamis Amin mengatakan gerakan tersebut merupakan langkah kongkret dalam menjaga ketersediaan pasokan komoditas tersebut. Fenomena El Nino beberapa waktu lalu menyebabkan produksi sayuran menurun.
"Gerakan Hayu Bertasyakur ini upaya antisipasinya. Kalau setiap rumah tangga menanam cabai atau tanaman lainnya, maka harga capai tidak akan melambung tinggi di pasar," ungkapnya.
Amin pun berharap masyarakat dan seluruh OPD, kelurahan, kecamatan dan desa untuk bersama-sama menyukseskan Gerakan Hayu Bertasyakur.
"Tanam cabai, bawang, tomat di halaman rumah dan kantornya masing-masing," pungkasnya.
(iqk/iqk)