Aksi 'Cadas' 3 Gadis Garut Pikat Penonton di Festival Glastonbury

Round Up

Aksi 'Cadas' 3 Gadis Garut Pikat Penonton di Festival Glastonbury

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 05 Jul 2024 10:30 WIB
Firda Marsya Kurnia (L) and Widi Rahmawati of Indonesian rock band Voice of Baceprot, perform on the Woodsies stage on the third day of the Glastonbury festival at Worthy Farm in the village of Pilton in Somerset, southwest England, on June 28, 2024. The festival takes place from June 26 to June 30. (Photo by Oli SCARFF / AFP)
Band VoB (Foto: AFP/OLI SCARFF)
Garut -

Band metal asal Garut, Voice of Baceprot (VoB) menjadi grup Indonesia pertama yang diundang bermain di festival musik Glastonbury, Inggris. Band cadas itu manggung di Glastonbury Festival 2024, di Worthy Farm, Pilton-Somerset, Inggris pada 26-30 Juni 2024 lalu.

Trio hijabers metal, yakni Firdda Kurnia sebagai vokalis, Euis Siti sebagai drummer dan Widi Rahmawati sebagai bassist, sukses memikat pencinta musik cadas di Festival Glastonbury. Tampilnya band asal pedalaman Garut di panggung internasional itu, membuktikan anak muda Indonesia punya harapan untuk memukau dunia.

VoB bahkan juga satu panggung dengan Dua Lipa, Avril Lavigne, Keane, hingga Coldplay. Festival tersebut merupakan pertunjukan musik legendaris di Inggris dan menjadi primadona sejak pertama kali digelar pada tahun 1970.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Manajer VoB, Abah Erza mengaku bangga dengan anak-anaknya. Sebab, VoB menjadi contoh bagi anak muda Indonesia untuk terus berkarya dan tidak menyerah atas keterbatasan.

"Untuk itu, mari para muda keren nan hebat di Indonesia, jangan mau menyerah pada keterbatasan," kata Erza kepada detikJabar, Kamis (4/7/2024).

ADVERTISEMENT

VoB boleh berbangga hati, sebab Glastonbury bukan tempat pertama mereka manggung di ajang internasional. VoB acap kali diundang festival dan ajang musik dunia karena bakat mereka membawakan lagu-lagu cadas.

Erza mengatakan, munculnya VoB di panggung musik prestisius dunia menjadi tanda bahwa anak muda Indonesia memiliki harapan, untuk dikenal di mata dunia. Hal tersebut, kata Erza, tak hanya berlaku bagi mereka yang berbasis di kota, tapi seperti VoB yang berasal dari pelosok Garut pun bisa membuktikannya.

"Bagi saya kemunculan VoB di panggung-panggung prestisius dunia itu menjadi pertanda bahwa anak muda Indonesia memiliki harapan," katanya.

"Setidaknya mereka telah membuktikan bahwa imperior tak lagi menjadi kutukan bagi siapapun yang berani abai dengan perspektif nyinyir sebangsanya," ucap Erza menambahkan.




(aau/dir)


Hide Ads