BPBD: 60 Titik Bencana Imbas Cuaca Ekstrem di Tasikmalaya

BPBD: 60 Titik Bencana Imbas Cuaca Ekstrem di Tasikmalaya

Deden Rahadian - detikJabar
Senin, 01 Jul 2024 15:00 WIB
Sejumlah petugas BPBD Kabupaten Tasikmalaya dan relawan membersihkan material tanah longsor yang menimbun jalan penghubung antarkecamatan di Desa Nangtang, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (30/6/2024). BPBD Kabupaten Tasikmalaya mencatat sebanyak 17 titik di tujuh kecamatan Kabupaten Tasikmalaya mengalami bencana alam yakni longsor dan banjir. ANTARA FOTO/Adeng Bustomi/aww.
Bencana alam tanah longsor di Tasikmalaya (Foto: ANTARA FOTO/ADENG BUSTOMI)
Tasikmalaya -

Bencana longsor dan banjir terjadi di 60 titik di 12 kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya yang diakibatkan cuaca ekstrem.

Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, bencana hidrometeorologis tersebut terjadi di Cikalong, Cibalong, Puspahiang, Sariwangi, Taraju, Cigalontang, Salawu, Bojonggambir, Culamega, Karangnunggal, Mangunreja, Sodonghilir dan Jatiwaras.

Mayoritas bencana merupakan bencana longsor, satu titik bencana banjir dan satu titik angin kencang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi terjadi ada di 60 titik bencana seluruh Kabupaten Tasikmalaya. Longsor mendominasi di 11 kecamatan sisanya ada banjir di Kecamatan Karangnunggal dan Cigalontang angin," kata Nuraididin, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tasikmalaya kepada detikjabar Senin (1/7/24).

Petugas BPBD, Tagana, Kepolisian dan TNI dibantu PUPR masih melakukan upaya penanganan Longsor di jalan raya provinsi di Kecamatan Salawu. Tebing setinggi 10 meter dengan panjang 15 meter longsor pada Minggu (30/6/24) malam.

ADVERTISEMENT

Proses evakuasi longsoran berlangsung hampir enam jam digunakan alat berat. Dampaknya arus lalu lintas di Jalur selatan Tasikmalaya menuju Garut tersendat.

"Kami masih tangani longsor di Jalan Salawu Kabupaten Tasikmalaya, longsor ini menutup seluruh badan jalan hingga kendaraan sempat tidak bisa melintas. Upaya sudah dilakukan sekarang sistem buka tutup dilaksanakan agar kendaraan bisa melintas," kata Nuraididin.

Petugas Kepolisian dari Satlantas Polres Tasikmalaya dan Sat Samapta masih berada dilokasi. Petugas harus mengatur arus lalu lintas agar kendaraan bisa melintas.

"Memang kalau tanah sudah disingkirkan dari jalan. Tapi kondisinya ada potensi longsoran tebing lagi. Jadi kita buat kendaraan melambung menjauhi titik longsor, jadi sistem buka tutup diberlakukan," kata AKP Yudiono, Kasat Lantas Polres Tasikmalaya pada detikjabar.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads