Suka Cita Masyarakat Adat Cigugur Rayakan Seren Taun

Suka Cita Masyarakat Adat Cigugur Rayakan Seren Taun

Mohamad Taufik - detikJabar
Sabtu, 29 Jun 2024 16:56 WIB
Seren Taun Masyarakat Adat Cigugur.
Seren Taun Masyarakat Adat Cigugur. (Foto: Mohamad Taufik/detikJabar)
Kuningan -

Masyarakat adat Sunda Wiwitan Cigugur, Kabupaten Kuningan, bersukacita mengikuti upacara adat Seren Taun 22 Rayagung 1957 Saka Sunda, Sabtu (29/6/2024).

Bertempat di halaman Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur, ribuan warga dari berbagai daerah dan turis manca negara hadir menyaksikan setiap prosesi dan pagelaran seni yang ditampilkan.

Alunan musik gamelan Gong Renteng membuka kemeriahan upacara adat masyarakat agraris Sunda Cigugur tersebut. Dilanjutkan penampilan tari Jamparing Hapsari yang dibawakan oleh sejumlah penari wanita yang membawa busur panah sukses memukau ribuan warga yang memadati halaman paseban.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tari Puragabaya Gebang yang menggambarkan ketangguhan dan keperkasaan prajurit Sunda dalam melawan penjajahan dan keangkaramurkaan dilanjut tari Maung Lugay menambah kemeriahan acara Seren Taun kali ini. Keceriaan upacara adat Seren Taun pun berlanjut dengan pertunjukkan tari Angklung Kanekes dari Baduy, Banten, dan Angklung Buncis yang dimainkan para pemuda Cigugur.

Selanjutnya penampilan Tari Buyung, mahakarya dari Ratu Emalia istri Pangeran Djatikusuma menjadi salah satu pertunjukkan yang banyak ditunggu para penonton pun tiba. Kepiawaian para penari wanita menampilkan tarian gemulai diselingi atrkasi berdiri di atas kendi tanah sambil membawa buyung (wadah air) di kepala sukses membuat para penonton terpukau. Atraksi ini konon mempunyai pesan kearifan lokal tentang ungkapan "di mana bumi di pijak di situ langit dijunjung".

ADVERTISEMENT

Upacara adat Seren Taun dilanjut dengan penampilan memeron. Yaitu arak-arakan replika binatang yang sarat akan makna seperti naga, ikan dewa, burung garuda dan harimau yang terbuat dari bahan-bahan yang berasal dari hasil bumi.

Prosesi Ngajayak menjadi penutup kemeriahan pertunjukan kesenian di acara seren taun. Yaitu arak-arakan hasil bumi yang dibawa oleh 11 pasang muda-mudi dari empat penjuru mata angin berupa padi, biji-bijian, buah-buahan dan hasil pertanian lainnya sebagai simbol seserahan dan ungkapan syukur kepada Sang Pencipta atas berkah yang diberikan. Upacara Seren Taun pun diakhiri dengan proses penumbukkan 20 kwintal gabah untuk dibagikan kepada masyarakat dan 2 kwintal lagi untuk dijadikan benih pada musim panen berikutnya.

Ketua Panitia Upacara Adat Seren Taun yang merupakan gelaran budaya tradisional masyarakat adat Cigugur diselenggarakan setiap satu tahun sekali pada tanggal 22 Rayagung Tahun Saka Sunda yang kali ini jatuh pada tanggal 29 Juli 2024. Upacara adat Seren Taun yang berarti menyerahkan tahun dapat diartikan sebagai penyerahan hasil panen yang baru dilewati serta memohon berkah dan perlindungan kepada Tuhan YME pada musim berikutnya.

"Seren Taun kali ini mengangkat tema "Merawat Meruwat Pusaka Budaya Nusantara". Ini merupakan bentuk ungkapan syukur kami masyarakat adat Sunda Cigugur atas nikmat dan karunia yang diberikan Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus cara kami dalam hal pengukuhan dan mempertahankan kebudayaan bangsa ini," ungkap Juwita.

Juwita pun menyampaikan terima kasih atas partisipasi semua pihak sehingga acara Seren Taun ini bisa kembali terlaksana.

"Kami haturkan terima kasih atas partisipasi dan kehadiran para tokoh penting sebagai dukungan untuk kami dalam menjaga dan melestarikan budaya adat sunda Wiwitan Cigugur," ujar Juwita.

Sementara itu Pj Bupati Kuningan R Iip Hidajat mengapresiasi Yayasan Paseban Tri Panca Tunggal Cigugur yang tidak pernah mengenal lelah dalam mewujudkan ajeg nya marwah kebudayaan yang berbasis kearifan lokal.

"Ikhtiar melalui seren taun ini merupakan bentuk nyata dalam upaya mengembangkan, melestarikan, dan memanfaatkan obyek-obyek pemajuan kebudayaan," ujar Iip.

Iip menyebutkan bahwa Upacara adat seren taun merupakan ikon penting yang berkontribusi nyata meningkatkan kewibawaan budaya di Kabupaten Kuningan.

"Kita tahu, bahwa seren taun merupakan upacara adat tahunan yang telah memiliki pengakuan baik secara nasional maupun internasional. Hal ini terbukti dengan telah ditetapkannya Upacara adat seren taun sebagai warisan budaya tak benda (wbtb) tingkat Provinsi Jawa Barat," Ujar Iip bangga.

Di Tataran Pemerintah Daerah Kabupaten Kuningan, seren taun juga masuk dalam calender of event 2024. Hal ini, menurut Iip, adalah upaya dalam melestarikan kebudayaan dan meningkatkan jumlah kunjungan wisata ke kabupaten kuningan. (Mohamad Taufik)




(tya/tey)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads