Bukit Algoritma Muncul Kembali Usai Nasib PT AMKA Sekarat

Round-up

Bukit Algoritma Muncul Kembali Usai Nasib PT AMKA Sekarat

Tim detikJabar - detikJabar
Jumat, 28 Jun 2024 09:30 WIB
Kawasan Cikidang di Sukabumi dibidik menjadi lokasi Bukit Algoritma alias Silicon Valley-nya Indonesia. Di lokasi itu terdapat gedung sekolah Shaolin yang terbengkalai.
Bukit Algoritma Cikidang Muncul Kembali Usai Nasib PT AMKA Diujung Tanduk. Foto: Agung Pambudhy
Bandung -

Nasib proyek ala-ala 'Silicon Valley'-nya Indonesia Bukit Algoritma kian tidak menentu, terlebih saat ini PT Amarta Karya atau AMKA kontraktor proyek Bukit Algoritma berstatus sebagai BUMN yang sekarat dan terancam dibubarkan.

Bukit Algoritma Cikidang, Groundbreaking pada tahun 2021 silam. Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko kala itu mengatakan proyek akan melalui beberapa tahapan.

Tahap pertama masa pembangunan tahun 2021-2024, tahap dua tahun 2024-2027, dan tahap tiga pada 2027-2031. Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko mengatakan di sesi pertama nilai investasi pembangunan mencapai Rp 18 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Komitmen pertama itu Rp 18 triliun, tapi sudah ada komitmen yang lain kemungkinan juga lebih yang jelas ada Rp 1,7 triliun khusus untuk riset sensor nelayan, sensor perikanan. Membangun teknologi perkapalan untuk 1, 5 juta nelayan di Indonesia tapi kita buat alat sensor ikan di sini Rp 1,7 triliun Itu diluar Rp 18 triliun tadi," kata Budiman di Kecamatan Cikidang, Kabupaten Sukabumi, Rabu (9/6/2021) silam.

Kegiatan di sesi pertama nanti dijelaskan Budiman akan lebih dulu membangun ekosistem Bukit Algoritma di lahan selama 888 hektar. Mulai dari infrastruktur jalan, pengairan dan listrik termasuk merenovasi sejumlah bangunan yang berada di area lahan pembangunan.

ADVERTISEMENT

"Hari ini merupakan groundbreaking, bagaimana saya dan mas Dhani Handoko dari KSO Kiniku Bintang Raya, memberikan amanat kepada PT BUMN Amarta Karya dimana beliau CEO BUMN yang akan mengerjakan selama 3 tahun pembangunan di lahan seluas 888 hektar ekosistem bukit algoritma," ujar Budiman.

"Di mana akan diprioritaskan membuat infrastruktur jalan dan pengairan listrik dan juga merenovasi 6 gedung yang ada salah satunya hotel dan 6 gedung diantaranya yang tadinya gedung pendidikan Shaolin menjadi gedung Neuro Science, pusat kajian dan struktur otak manusia," sambung dia.

Namun seiring berjalannya waktu, proyek di Cikidang tersebut tidak memperlihatkan progres pembangunan. Bahkan sejak PT Amarta Karya (Persero) atau Amka menekan kontrak pekerjaan pada April 2021 yang kala itu dilakukan oleh Direktur Utama Amarta Karya Nikolas Agung, Ketua Pelaksana Kiniku Bintang Raya KSO Budiman Sudjatmiko dan Direktur Utama PT Bintang Raya Lokalestari Dhanny Handoko.

Kabar terkini yang dikutip detikJabar dari detikFinance , Direktur Utama PT Danareksa (Persero) Yadi Jaya Ruchandi terdapat 22 BUMN sakit yang ditangani oleh PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA). Menurut Yadi, sebanyak 8 BUMN diputuskan dibubarkan, 4 masih dapat diselamatkan, 4 lainnya perlu penanganan lebih lanjut, dan 6 BUMN masuk potensi operasi minimum.

"Yang potensi minimum operation more likely itu akan disetop, apakah lewat likuidasi, atau lewat pembubaran BUMN. Sebenarnya ke sana ujungnya. Sebetulnya ada yang masih 50-50 yang perlu penanganan lebih lanjut, itu seperti PT Inti dan Djakarta Lloyd " katanya dalam rapat bersama Komisi VI DPR RI, Senin (24/6/2024).

Adapun keenam BUMN tersebut adalah PT Indah Karya (Persero), PT Dok Dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Amarta Karya (Persero), PT Barata Indonesia (Persero), PT Varuna Tirta Prakasya (Persero), dan PT Semen Kupang.

Meskipun begitu, Tedy Tri Tjahyono, Direktur Pelaksana Bukit Algoritma mengatakan tidak ada hubungan langsung mengenai kelanjutan Bukit Algoritma dengan kondisi yang dialami PT Amarta Karya.

"PT. Amarta Karya bukan pemilik proyek Bukit Algoritma, dan ditunjuk hanya sebagai kontraktor utama (maincont) pada tahun 2021 lalu," kata Tedy dalam keterangannya kepada detikJabar, Kamis (27/6/2024).

Tedy menegaskan Bukit Algoritma masih terus memiliki aktivitas dan berjalan sesuai agenda. "Sementara Bukit Algoritma yang dipimpin oleh Pak Budiman Sudjatmiko masih terus memiliki aktivitas sebagai bagian dari agenda mewujudkan Bukit algoritma dalam bentuk kongkrit," ujar Tedy.

Saat ditanya soal kondisi terkini Bukit Algoritma yang berada di Cikidang yang sempat ramai Ground Breaking sekitar 3 tahun lalu, Tedy menjelaskan Bukit Algoritma tidak mutlak harus di suatu lokai tertentu.

"Saya jawab singkat dulu ya, Bukit Algoritma tidak mutlak harus di suatu lokasi tertentu. Perencanaan awal memang di area Cikidang Sukabumi, tetapi Bukit Algoritma sendiri sebenarnya dirancang sebagai sebuah platform atau hub terbentuknya ekosistem ilmu pengetahuan, inovasi teknologi dan industri inovasi. Kami sedang merencanakan pembangunan Bukit Algoritma tahap awal di beberapa lokasi baru, selain tetap akan dibangun di Sukabumi," paparnya.

"Akan bekerja sama dengan kampus-kampus besar di Indonesia maupun luar negeri. Ditunggu update terbaru Bukit Algoritma dalam waktu dekat ya," tutupnya.

(sya/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads