Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) sekaligus Ketua Satgas Judi Online Hadi Tjahjanto menyebut, Jawa Barat menjadi daerah yang warganya paling banyak terpapar judi online (judol) di Indonesia, nilai transaksinya luar mencapai Rp 3,8 triliun.
Jabar menjadi wilayah tertinggi terpapar judol yang mendapat perhatian dari Badan Pembina Ideologi Pancasila (BPIP). Staf Khusus Dewan Pengarah BPIP Antonius Benny Susetyo mengatakan, perilaku masyarakat yang bermain judol bertentangan dengan Pancasila.
"Bertentangan, justru kalau orang yang menghayati Pancasila, orang kan punya pengetahuan takut akan tuhan. Judi online itu kan sebenarnya dosa. Mengapa dosa? Karena dengan judi online, mereka, artinya pelaku judi itu, tidak menggunakan talentanya kemampuan untuk yang produktif tapi non-produktif," kata Antonius di Pendopo Kota Bandung, Rabu (26/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Antonius mengungkapkan, daripada digunakan untuk berjudi lebih baik uang itu ditabungkan untuk bekal masa depan.
"Artinya kan kalau uangnya dipakai untuk menabung, untuk pendidikan, uang itu bisa dipakai juga untuk usaha, maka produktif kan. Kalau judi online kan menciptakan manusia yang istilahnya dibuai oleh janji-janji manis, tetapi yang tercipta apa? Kemiskinan," ungkapnya.
Mereka menjual harta miliknya, sehingga terjadi banyak kemiskinan baru dan kefrustasian hidup. Jadi dia hanya menjual mimpi, tetapi membuat sengsara hidupnya untuk selama-lamanya," tambahnya.
Menyikapi Jabar merupakan provinsi ranking pertama yang terpapar judol, Antonius memiliki strategi salah satunya melalui kebudayaan yang disebarluaskan di media sosial.
"Ya, strategi kebudayaan tadi. Strategi kebudayaan itu bisa dilakukan dengan anak-anak membuat visualisasi bahaya judi online. Mengapa judi online melanggar etika publik, melanggar norma-norma hidup berbangsa bernegara, tetapi juga melanggar keutamaan-keutamaan hidup dan juga kearifan lokal," jelasnya.
"Nah, ini harus kita coba sadarkan kembali ketika teman-teman media sosial itu mempromosikan judi online. Karena judi online kan juga dipromosikan lewat ruang-ruang publik. Maka harus ada lawannya. Lawannya adalah kontra narasi yang dilakukan itu membangun kontra narasi," tambahnya.
Antonius mengapresiasi ratusan peserta yang antusias mengikuti kegiatan 'Penguatan Konten Kreator Wilayah Jawa Barat,' yang diharapkan dapat menjadikan Pancasila sebagai tiang penyangga pemuda di masa depan.
"Ini kan menunjukkan masyarakat Jawa Barat, anak-anak mudanya itu antusias Ini yang positif ya. Jadi ada kesadaran dari generasi muda bahwa mereka mencintai bangsa dan tanah airnya. Mereka berupaya bagaimana yang namanya era digital ini, ekosistem dari era digital ini harus diisi dengan konten-konten yang positif yang mengutamakan Pancasila dalam tindakan," pungkasnya.
(wip/yum)