Misteri Sosok Tengkorak Bercelana Pink di Semak-semak Sukabumi

Round-up

Misteri Sosok Tengkorak Bercelana Pink di Semak-semak Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Selasa, 25 Jun 2024 10:00 WIB
Lokasi penemuan tengkorak manusia di Sukabumi dipasangi garis polisi.
Lokasi penemuan tengkorak manusia di Sukabumi dipasangi garis polisi. (Foto: Syahdan Alamsyah)
Sukabumi -

Tengkorak manusia bercelana training dengan berwarna pink bikin geger warga di Kampung Cioray, Desa Bojongraharja, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. Selain masih mengenakan celana, ditemukan kaus kemeja panjang dengan corak garis biru putih dan bra.

Tidak ada celana dalam ditemukan di sekitar lokasi selain uang kertas dengan berbagai nominal di saku celana dalam kondisi utuh meskipun terlihat agak usang. Sebagian tengkorak tercerai berai, namun tengkorak bagian pinggang hingga kaki masih dalam keadaan utuh karena terbungkus celana.

Informasi diperoleh, tengkorak itu ditemukan pada Minggu (23/6), namun baru membuat geger pada Senin (24/6/2024) pagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ditemukannya kemarin (minggu) sore, tapi oleh warga ini baru dikabarkan pagi tadi itu pun ramai di grup desa. Saya langsung mengecek ke lokasi ternyata benar itu tengkorak manusia," kata Taufik Hidayat, Sekdes Bojongharja kepada detikJabar.

Taufik membenarkan, warga yang menemukan tengkorak itu sempat ketakutan sebelum akhirnya memberi kabar ke ketua RT dan RW setempat.

ADVERTISEMENT

"Dia masih trauma, saat saya tanya juga belum menjelaskan bagaimana kronologi saat menemukan tengkorak. Dia hanya bilang sedang ngarit, posisi tengkorak itu sekarang sudah dibawa oleh polisi ke rumah sakit," tutur Taufik.

Tengkorak itu ditemukan tepatnya di RW 2 belakang pabrik sepatu. Area tanah masuk ke kawasan perumahan. Taufik menceritakan pihaknya langsung melapor ke polisi begitu mengetahui kabar itu. Diduga tengkorak itu berjenis kelamin perempuan.

"Lokasi tanah masuk ke area perumahan, saya langsung konfirmasi laporan ke polsek. Sambil meluncur ke TKP saya lihat lokasinya memang agak ke dalam, kalau dilihat di pakaian, sepertinya jenis kelamin perempuan," jelasnya.

Taufik langsung mencoba mencari informasi terkait status atau identitas tengkorak. Warga mengaku tidak mengenali dan tidak ada laporan kehilangan keluarga.

"Nggak ada saya nanya ke warga di sekitar situ enggak ada yang kehilangan. Usianya dewasa, kalau dari pakaiannya itu pakaian training," pungkas Taufik.

Ibeng, warga setempat mengatakan celana yang ditemukan berwarna pink, kemudian kaus belang biru dan putih. Lalu sebuah bra berwarna putih kecoklatan.

"Posisi tengkorak bagian bawah masih di dalam celana, kemudian pakaian ada di dekat tulang belulang bagian atas. Tengkoraknya lengkap, hanya memang terpisah," kata Ibeng kepada detikJabar, Senin (24/6/2024).

Posisi tulang terpisah diceritakan Ibeng diduga karena lokasi tersebut banyak biawak liar. Tulang itu diduga dibawa oleh hewan tersebut.

"Banyak hewan liar, yang bisa mengakses ke lokasi ini biasanya warga yang mencari rumput pakan ternak. Kalau ada orang asing masuk ke sini, pasti warga di sini juga tahu. Selama ini setahu saya tidak melihat orang asing di sekitar sini," tutur Ibeng.

TKP penemuan tengkorak manusia di SukabumiTKP penemuan tengkorak manusia di Sukabumi Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Soal temuan uang dibenarkan Ibeng. Di saku celana tengkorak ditemukan uang tunai kertas dengan sejumlah pecahan dengan pecahan paling besar Rp 50 ribu dan paling kecil Rp 2.000.

"Mata uang kertas pecahan Rp 50 ribu, Rp 10 ribu, Rp 5 ribu dan Rp 2 ribu masing-masing satu lembar. Posisinya tergulung, di dalam saku celana, kalau dilihat dari pakaian, celana training dan bra itu sepertinya perempuan soalnya ada rambut panjang juga ditemukan," jelas Ibeng.

"Selama ini tidak tercium bau bangkai, padahal dekat ya sekitar 70 meteran ke perumahan tempat saya tinggal, ke bagian barat itu ada rumah warga juga. Hanya area ini memang susah buat diakses karena banyaknya semak-semak," sambungnya.

Warga Sempat Diteror Lalat Hijau

Sementara itu, warga inisial N yang tinggal di sebelah barat lokasi penemuan tengkorak mengaku, sempat diteror lalat hijau beberapa bulan ke belakang. Lalat itu hinggap di jemuran warga. N tinggal sejauh sekitar 70 meter di lokasi.

"Mau jemur itu sampai penuh itu lalat hijau kejadiannya dua bulan yang lalu setelah Lebaran. Sampai masuk ke dalam rumah," ungkap perempuan tersebut.

N sempat curiga lalat itu bersumber dari bangkai. Namun ia bingung jenis bangkainya.

"Sempat berpikir boa-boa (kira-kira) ada bangkai tapi bangkai apa, apakah tikus atau apa. Saya juga bingung saat kemunculan lalat itu," tutur N.

(sya/yum)


Hide Ads