.webp)
Babi hutan bertaring yang meneror warga Kampung/Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi akhirnya berhasil ditangkap hidup-hidup.
Tiga pemburu dan belasan ekor anjing mengepung pelarian si babi hutan. Sebuah jaring membuat hewan liar itu tidak berkutik.
"Babi itu diburu oleh tiga orang pemburu dan 12 ekor anjing. Ditangkap di dalam kebun bambu, ketika anjing turun dia lari ke jalan raya dan terperangkap jaring kawat," kata Hendi warga setempat kepada detikJabar, Senin (24/6/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Hendi, para pemburu kemudian mengikat babi hutan itu kayu panjang. Ke empat kakinya diikat. "Kondisinya masih hidup, dibawa ke Cibadak," imbuh Hendi.
Salah seorang pemburu mengaku dimintai tolong oleh warga untuk menangkap babi tersebut. Ia kemudian bersama teman-temannya langsung mendatangi lokasi.
"Tadi itu sekitar 1 jam ya kita kejar dibantu warga juga mengepung hewan itu. Sampai akhirnya bisa tertangkap," ungkap Abi Saepul (50), salah seorang pemburu.
Menurut Abi, babi tersebut diduga bisa turun ke permukiman karena kelaparan dan mencari makan.
"Kemungkinan turun dari kawasan perbukitan lalu ke permukiman. Ini meresahkan karena merusak kebun warga, berbahaya juga," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, seekor babi hutan berwarna hitam lengkap dengan taring panjang di bagian moncongnya membuat merinding warga Kampung/Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda Sabtu (22/6/2024).
Kedatangan babi hutan itu tidak kalah misterius, dia tiba-tiba tejatuh dan menjebol plafon kios warga yang berjualan di pinggir jalan raya. Sontak kejadian itu membuat warga panik, hingga hari ini babi tersebut masih berkeliaran di sekitar lokasi kejadian.
"Jadi babi itu tiba-tiba jatuh dari atas, untungnya saat kejadian tidak terlalu banyak warga. Jadi dia jatuh menjebol plafon dan terjatuh di atas bangku kayu sampai patah," kata Hendi warga di sekitar lokasi kejadian kepada detikJabar, Senin (24/6/2024).
(sya/dir)
