Nita lulus dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,83, meski harus berkuliah dengan keterbatasan biaya. "Alhamdulillah, berkat kedua orang tua, dan melihat semangat mereka berjuang untuk saya, kali ini saya bisa membuat bangga mereka," kata Nita usai prosesi wisuda di Jalan Syekh Quro, Kabupaten Karawang, Sabtu (22/6/2024).
Nita tidak merasa minder meski kedua orang tuanya berasal dari kalangan sederhana. Ayahnya, Omay Zaelani Rohman (48), adalah seorang hansip, sementara ibunya, Acah Kurniawati (45), berjualan kue keliling.
"Teman-teman tahu saya siapa, ibu cuma jualan kue keliling, bapak hansip, tapi saya tidak malu atau minder. Alhamdulillah dengan perjuangan mereka, saya tidak bisa berleha-leha dalam belajar," kata dia.
Nita bercita-cita menjadi seorang programmer dan berharap bisa melanjutkan pendidikannya ke jenjang strata dua. "Ingin bekerja sebagai programmer atau analis. Tapi aku juga mau lanjut S2 kalau ada rezeki setelah dapat kerja," imbuhnya.
Omay, sang ayah, mengungkapkan bahwa gajinya sebagai anggota Linmas hanya Rp475 ribu per bulan dan seringkali dibayar tiga bulan sekali. Namun, ia bersyukur anak-anaknya tetap semangat bersekolah meski kadang-kadang telat bayar biaya sekolah.
"Gaji saya Rp475 ribu sebulan, tapi di desa biasanya dibayar tiga bulan sekali. Alhamdulillah anak-anak tetap semangat sekolah meski kadang-kadang telat bayaran," kata Omay.
Omay datang menghadiri prosesi wisuda anaknya dengan seragam hansip karena masih piket di kantor desa. "Ini masih piket makanya tidak ganti pakaian. Maunya pakai batik seperti orang tua lain, tapi ngejar waktu. Istri sudah bersiap dari kemarin untuk ikut wisuda, jadi tidak jualan," ucapnya.
Omay mengaku, ia seringkali harus meminjam kepada saudaranya untuk membiayai pendidikan anaknya. "Untuk biaya hasil sendiri, kadang-kadang kalau kepepet pinjam saudara. Tapi Alhamdulillah Nita dapat kesempatan menerima beasiswa Karawang Cerdas dua semester, jadi setahun agak terbantu," paparnya.
Omay berharap anaknya bisa sukses dan mencapai cita-citanya. "Harapan saya Nita bisa sukses, ilmu yang didapat bisa jadi pintu untuk dia mencapai keinginannya. Sebagai orang tua, kita hanya bisa mendoakan," ujarnya.
Rektor UBP Karawang, Dedi Mulyadi, mengatakan selain Nita, ada 10 orang lain yang mendapatkan nilai terbaik dari total 378 mahasiswa yang wisuda tahun ini. "Iya, kemarin ada 378 wisudawan dan wisudawati yang selesai memenuhi kewajiban studinya. Selain Nita, ada 8 mahasiswa lain yang lulus dengan nilai terbaik rata-rata IPK 3,8," kata Dedi saat dihubungi detikJabar, Minggu (23/6/2024).
Dedi berharap prestasi yang diraih Nita dapat turut meningkatkan derajat keluarganya serta ilmu yang didapat bisa membawa manfaat. "Untuk Nita, saya sangat mengapresiasi perjuangan orang tuanya. Saya harap ini jadi contoh untuk mahasiswa lain, dan ini menurut saya adalah hal yang luar biasa," pungkasnya. (iqk/iqk)