Dana PIP Siswa SD di Cianjur Diduga Digelapkan, Begini Jawaban Kepsek

Dana PIP Siswa SD di Cianjur Diduga Digelapkan, Begini Jawaban Kepsek

Ikbal Selamet - detikJabar
Kamis, 20 Jun 2024 15:15 WIB
Poster
Ilustrasi pungli (Foto: Edi Wahyono/detikcom).
Cianjur -

Dana Program Indonesia Pintar (PIP) para siswa tahun 2021-2023 di SDN Neglasari, di Kampung Cimapag, Desa Gunungsari, Kecamatan Sukanagara, Kabupaten Cianjur, diduga digelapkan oknum guru. Bahkan pihak sekolah berdalih jika uang tersebut dipinjam untuk kegiatan siswa.

Salah satu orangtua siswa di SDN Neglasari yang enggan disebutkan namanya mengaku, sudah tiga kali dana PIP tidak diberikan kepada siswa. Bahkan oknum guru ini mencairkan dana PIP secara kolektif pihak sekolah bukan oleh penerima bantuan.

"Tahap 1, 2, dan 3 itu tidak dibagikan. Dapat info ternyata sudah dicarikan oleh pihak sekolah secara kolektif," kata dia, Kamis (20/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, dana PIP baru diberikan untuk tahun anggaran 2024. Namun pencairan pada Mei 2024 lalu juga diduga tidak sesuai nominal bantuan, dimana seharusnya para siswa kelas 1 sampai kelas 5 menerima dana senilai Rp 450 ribu.

"Ada yang diterima Rp 150 ribu per siswa, ada juga yang Rp 250 ribu. Harusnya Rp 450 ribu," ungkapnya.

ADVERTISEMENT

Dia berharap masalah ini dapat menjadi perhatian agar hak para siswa bisa tersalurkan dengan baik. Dia juga meminta Dinas Pendidikan Cianjur turun tangan, sebab selama ini tidak ada tindakan apapun dari berbagai pihak.

"Kami, orangtua siswa pernah berseteru dengan oknum guru itu. Bahkan, ada oknum guru yang bernada menantang. Katanya, mau siapa pun tidak ada yang berani menindak, termasuk wartawan atau LSM," ucap dia.

"Kami sudah sangat kesal. Dana PIP tidak diberikan kepada siswa saja tidak ada yang menindak. Kami mohon akan kondisi seperti ini bisa dibenahi," tambahnya.

Sementara itu, Kepala SDN Neglasari Yuhana, tidak menampik terkait dugaan dana bantuan PIP yang tidak diberikan kepada siswanya. Ia mengakuinya dengan dalih dipinjam untuk beberapa kegiatan siswa.

"Muhun anu pencairan (PIP) kahiji, kadua, katilu mah dikolektif ku guru. (Iya pencairan tahap 1, 2, dan 3 itu dikolektif oleh guru). Uangnya dipinjam dulu dan nanti akan dikembalikan," tuturnya saat dihubungi melalui telepon seluler.

Yuhana mengaku, sudah melakukan mediasi dengan para orangtua siswa pada bulan lalu. Dalam rapat, pihak sekolah dan orangtua siswa sepakat bahwa uang bantuan PIP akan segera dikembalikan.

"Sebenernya sudah diklarifikasi. Jadi sudah selesai. Tapi memang belum sempat diganti karena belum ada uangnya. Itu pun uangnya bukan dipakai oleh saya pribadi, tapi untuk kegiatan anak-anak," ungkapnya.

Namun, dia membantah terkait pemotongan dana PIP tahun 2024. Menurutnya pencairan dana PIP tersebut langsung dilakukan oleh orangtua siswa. Terkait perbedaan nominal, dia menyebut karena dana bantuan untuk setiap kelas berbeda.

"Total siswa ada 49 orang yang mendapatkan bantuan PIP. Tidak ada potongan. Kan itu pencairan langsung oleh orangtua siswa, bukan oleh pihak sekolah. Kalau yang tahun 2021-2023 itu memang oleh guru. Nominalnya juga tidak sama. Kelas 1 sampai kelas 5 mereka mendapatkan bantuan Rp 450 ribu per tahun. Sedangkan untuk kelas 6 hanya Rp 225 ribu per tahun," pungkasnya.

(mso/mso)


Hide Ads