Pemprov Jabar Dorong Operasional Legok Nangka Dipercepat

Pemprov Jabar Dorong Operasional Legok Nangka Dipercepat

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 19 Jun 2024 02:45 WIB
Jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dan DPRD Kota Bandung melakukan kunjungan ke Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Sampah Akhir (TPPSA) Legok Nangka, Nagreg, Kabupaten Bandung.
Tempat Pemrosesan dan Pengolahan Sampah Akhir (TPPSA) Legok Nangka, Nagreg, Kabupaten Bandung. (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Bandung Barat -

Pemprov Jawa Barat berupaya mempercepat operasional TPPAS Legok Nangka, Kabupaten Bandung untuk menggantikan TPA Sarimukti, di Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Sekretaris Daerah (Sekda) Jawa Barat Herman Suryatman mengatakan TPPAS Legok Nangka didorong supaya bisa beroperasi setahun lebih cepat dari rencana pengoperasian di tahun 2028.

"(TPPAS) Legok Nangka kemungkinan selesainya itu 2028, tapi kami akan dorong supaya bisa lebih cepat selesainya setidaknya 2027," kata Herman saat ditemui di Batujajar, KBB, Selasa (18/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hal itu sebagai langkah antisipasi semakin terbebaninya TPA Sarimukti yang saat ini juga sudah mengalami overkapasitas. Usia penggunaan TPA Sarimukti, di Cipatat, Bandung Barat, diprediksi hanya bisa sampai tahun 2026.

"Pak Gubernur (Jawa Barat) meminta untuk diantisipasi agar TPA Sarimukti bisa diperpanjang umur pakainya sampai 2027," kata Herman.

ADVERTISEMENT

Ke depannya, penanganan sampah Bandung Raya yang lebih komprehensif ada di TPPAS Legok Nangka. Sampai TPPAS Legok Nangka beroperasi, Herman meminta semua pihak bisa berperan mengurangi timbulan sampah.

"Kita ada waktu dari sekarang kurang lebih tiga tahunan, dan saya kira tiga tahun leluasa untuk melakukan langkah-langkah yang progresif. Misalnya zero to waste di rumah atau sampah di rumah dipilah dengan baik kemudian di sisi lain," tutur Herman.

Selain itu, 13 kota dan kabupaten yang berada di sepanjang Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum juga mesti mulai mempertimbangkan zero food waste.

"Kalau dari rumah disiplin tidak ada sisa makanan yang terbuang, saya kira akan luar biasa atau paling tidak dipilah dari rumah. Kalau tidak dilakukan langkah-langkah komprehensif mulai hari ini, maka di tahun 2027 akan ada ledakan (volume sampah) dan itu tidak boleh terjadi," kata Herman.

(orb/orb)


Hide Ads