Ngerinya Api Saat Melahap Tubuh Polisi di Cianjur

Jabar X-Files

Ngerinya Api Saat Melahap Tubuh Polisi di Cianjur

Ikbal Selamet - detikJabar
Senin, 17 Jun 2024 10:00 WIB
ilustrasi api, ilustrasi kebakaran
Ilustrasi api. (Foto: Getty Images/iStockphoto/OlgaMiltsova)
Cianjur -

Kamis (15/8/2019) menjadi siang yang kelam bagi Cianjur, Jawa Barat. Aksi mahasiswa dari berbagai organisasi yang digelar di depan Pendopo Cianjur berujung ricuh.

Bahkan dalam kericuhan tersebut, empat polisi terbakar usai api dari ban yang dibakar mahasiswa menyambar lantaran salah seorang mahasiswa melemparkan bensin ke tengah kerumunan polisi yang tengah memadamkan api. Dari empat polisi tersebut, satu di antaranya yakni Ipda Anumerta Erwin meninggal dunia karena luka bakar serius yang dideritanya.

Kejadian nahas itu berawal ketika puluhan mahasiswa dari sejumlah organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Organisasi Kepemudaan Cipayung plus berunjukrasa di depan kantor Pemkab Cianjur, Kamis siang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Awalnya, aksi berjalan lancar hingga akhirnya mahasiswa yang merangkak masuk ke area pendopo saling dorong dan cekcok dengan petugas Satpol PP. Merasa tidak diterima dengan perlakuan tersebut, mahasiswa pun memblokir jalan di depan pintu masuk Pemkab untuk melanjutkan aksinya. Akibatnya arus lalulintas sempat tersendat selama puluhan menit.

Di tengah aksinya, salah seorang mahasiswa membawa ban bekas yang rencananya akan dibakar, beruntung petugas keamanan segera mencegahnya dan membawa ban bekas tersebut. Namun ternyata mahasiswa telah menyiapkan ban lainnya. Di tengah kerumunan seluruh mahasiswa, sebuah ban pun dibakar.

ADVERTISEMENT

Melihat aksi itu, empat anggota Polres Cianjur pun merangsek kerumunan mahasiswa untuk memadamkan api. Nahas, dari kerumunan itu salah seorang mahasiswa melemparkan kantong berisikan bensin. Kantong plastik yang pecah usai menghantam kepala mahasiswa lainnya itu pun menyebar ke tubuh para polisi yang disusul dengan sambaran api ke seluruh tubuh.

Empat anggota Polres Cianjur yakni Aiptu Erwin Yudha anggota Babikantimas Polsek kota Cianjur, Bripda Aris Simbolon, Bripda Yudi, dan Bripda Anip, ketiganya merupakan anggota Satuan Sabhara Polres Cianjur mengalami luka bakar serius. Bahkan Aiptu Erwin meninggal dunia usai menjalani penanganan medis, pasalnya luka bakar yang dideritanya mencapai 70 persen.

Budi Nuryanto, Kasatreskrim Polres Cianjur pada tahun 2019, mengatakan, Polres Cianjur menetapkan lima orang tersangka dalam kasus tersebut, yakni RS, MF alias OZ, AB, HR dan RS . "Lima orang, tidak ada tersangka tambahan. Dan tidak ada aktor intelektual untuk pelemparan bahan bakar yang mengakibatkan anggota polisi yang mengamankan terbakar, dan meninggal dunia akibat luka bakar parah," kata dia.

Setelah melalui persidangan yang panjang, kelima pelaku yang masih berstatus mahasiswa saat itupun divonis penjara selama 9 sampai 12 tahun. RS diputuskan pidana penjara 12 tahun, sedangkan HR, AB, MF, dan RSa diputuskan menjalani masa hukuman selama 9 tahun.

Luka Bakar Permanen 3 Polisi Terbakar

Aksi pelemparan kantong bensin dan bakar ban saat aksi ricuh demo mahasiswa Cianjur menyebabkan Ipda Anumerta Erwin meninggal dunia. Tapi selain itu, tiga anggota polisi lainnya juga mengalami luka bakar pemanen yang efeknya masih terasa hingga saat ini.

Ketiga polisi Brigadir Aris Simbolon, Briptu Yudi, dan Briptu Anip. Briptu Yudi, menuturkan saat kejadian demo berujung ricuh itu dirinya merangsek ke tengah kerumunan untuk memadamkan api, agar massa tidak semakin anarkis.

Namun dirinya malah tersambar api usai bersin membasahi beberapa bagian tubuhnya. "Saya mengalami luka bakar di leher dan tangan saat kejadian tersebut," kata dia, Senin (22/4/2024).

Menurutnya, efek samping dari luka bakar itu masih terasa hingga saat ini. Briptu Yudi terpaksa harus selalu mengenakan sarung tangan dan penutup leher. Dia menyebut apabila bekas luka itu terkena pancaran sinar matahari, maka lukanya terasa perih dan terbakar.

"Jadi tidak bisa lama-lama terkena sinar matahari. Kalau bisa di ruangan bersuhu dingin. Karena kalau kena panas, kulit yang luka itu panas dan perih seperti terbakar. Sampai sekarang masih begitu, permanen bekas luka dan ada efek sampingnya," kata dia.

Meski begitu, dia tetap berusaha menjalankan tugasnya sebagai anggota kepolisian. "Tetap bertugas semaksimal mungkin. Tapi kalau keluar pasti mengenakan sarung tangan dan penutup leher," kata dia.

Sesal Pelempar Bensin Tewaskan Polisi di Cianjur

Rian, salah satu terpidana kasus pembakaran polisi dalam aksi demo yang berujung ricuh pada 2019 lalu mengaku menyesali perbuatannya. Pemuda yang kini masih menjalani masa tahanannya di Lapas kelas II B Cianjur itu mengungkapkan jika saat kejadian dirinya berdalih jika tidak memiliki niatan untuk melempar kantong plastik berisi bensin.

Menurutnya euforia mahasiswa saat membakar ban membuatnya tersulut untuk melemparkan plastik berisi bensin di tangannya. "Awalnya saya mau buang bensin itu ke selokan di pinggir jalan. Tapi saat itu semua euforia, pada lempar botol dan barang lainnya. Saya juga jadi ikut spontan lempar plastik di tangan saya. Tidak sadar kalau plastik itu berisi bensin," kata dia saat ditemui di Lapas Cianjur, belum lama ini.

Rian pun seketika tersadar ketika api menyambar anggota polisi yang tengah memadamkan api. "Saya baru sadar itu ketika api besar," kata dia.

Ia mengaku menyesali perbuatannya itu, sebab tindakannya membuat seseorang meninggal dunia. "Menyesal, karena sampai ada korban meninggal. Sementara pak Erwin kan kepala keluarga, dan keluarganya saat itu mengandalkan pak Erwin untuk kebutuhannya," kata dia.

Rian mengatakan dirinya saat ini masih harus menjalani masa hukumannya. Informasinya Rian akan bebas pada 2025. Dia pun berencana akan kembali melanjutkan kuliah dan bekerja untuk menggapai masa depannya yang lebih baik.

"Di lapas ini jadi banyak merenung dan memperbaiki diri. Insyaallah setelah keluar akan lanjut kuliah dan cari pekerjaan," ungkapnya.

Halaman 2 dari 2


Simak Video "Gadis Cianjur Diperkosa 12 Pria Selama 4 Hari"
[Gambas:Video 20detik]
(orb/orb)


Hide Ads