Kasat Polairud AKP Tenda Sukendar mengatakan pihaknya mendapat informasi dari nelayan dan petugas PPNP sekitar pukul 13.50 WIB. Informasi diterima ada perahu penangkap ikan yang mogok sekirar 40 mil dari Palabuhanratu.
"Betul, jadi begini saya mendapat kabar dari personel yang piket bahwa ada telepon dari nelayan yang melaut di Ujunggenteng, 40 mil dari Palabuhanratu ada kapal yang meminta bantuan. Karena mengalami mati mesin," kata Tenda, Sabtu (15/6/2024).
Saat didekati, ternyata memang ada 12 orang di kapal ikan tersebut. Sembilan di antaranya merupakan WNA asal China, dan 3 orang nelayan asal NTT.
"Setelah didekati ada 12 orang. 9 WN China dan 3 warga NTT. Saya kemudian menghubungi pimpinan yakni Pak Kapolres menelepon Kasat Intel, koordinasi dengan Imigrasi menjemput ke laut," jelas Tenda.
"Nelayan yang membawa orang asing tersebut lalu dibawa ke dermaga. Sekarang kita bawa ke Polres," sambung Tenda.
Menurut Tenda saat ini mereka masih menjalani pemeriksaan terkait keberadaan mereka di tengah lautan. "Yang tiga ini nelayan NTT, apakah mereka disuruh mengantar orang asing ini atau bagaimana masih didalami oleh Reskrim Polres Sukabumi," kata Tenda.
Untuk jenis kapal, Tenda menyebut yang ditumpangi merupakan jenis kapal kayu pencari ikan.
"Mereka menaiki kapal diesel yang di sana itu kapal kayu, kapalnya di tengah 40 mil 8 jam dari Dermaga Palabuhanratu. Mesin mereka mogok," pungkas Tenda. (sya/sud)