Perundungan Memakan Korban, Disdik Jabar Minta Guru BK Berperan Aktif

Perundungan Memakan Korban, Disdik Jabar Minta Guru BK Berperan Aktif

Bima Bagaskara - detikJabar
Selasa, 11 Jun 2024 14:45 WIB
Pelecehan dan pemerkosaan pada perempuan
Ilustrasi bullying (Foto: Edi Wahyono/detikcom).
Bandung -

Kasus perundungan kembali memakan korban jiwa. NFN (18) siswi SMK di Kabupaten Bandung Barat meninggal dunia setelah dirundung temannya selama tiga tahun. Korban kemudian depresi hingga akhirnya meninggal dunia beberapa waktu lalu.

Peristiwa perundungan bukan kali ini saja terjadi. Kasus perundungan di sekolah dapat terjadi kapanpun dan dimanapun. Untuk itu, diperlukan peran aktif guru maupun orang tua untuk mencegah dampak serius dari kasus perundungan.

Plh Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat Ade Afriandi mengatakan, guru berperan penting melakukan pencegahan dan penanganan jika terjadi perundungan. Karenanya, dia meminta kepala sekolah untuk mengaktifkan peran guru bimbingan konseling (BK).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Belajar dari kasus ini saya meminta seluruh kepala satuan pendidikan baik negeri maupun swasta untuk mengaktifkan peran guru BK dan menyediakan ruang konsultasi, minimal curhat-curhatan lah siswa itu," kata Ade, Selasa (11/6/2024).

Ade menyebut, Disdik Jabar sedang berupaya menguatkan kembali peran guru BK sebagai 'teman' siswa di sekolah. Sekolah kata dia juga harus memberi ruang bagi guru BK untuk aktif memperhatikan siswanya.

ADVERTISEMENT

"Saya minta kepala sekolah untuk menguatkan, jangan memposisikan kalau dibutuhkan saja guru BK itu. Jadi beri ruang untuk guru BK memperhatikan siswa," tegasnya.

Selain guru BK, peran orang tua di rumah tidak kalah penting mencegah dampak serius dari perundungan. Ade menuturkan, orang tua harus bisa mengajak anak-anaknya mengungkapkan keluh kesah atas apa yang dialami di sekolah.

"Kemudian orang tua itu harus memberi ruang juga kepada anak berkeluh kesah, dari pada ke media sosial. Jadi orang tua harus memperhatikan lagi anak," ujar Ade.

Lebih lanjut, Ade mengakui Disdik Jabar juga tengah menyiapkan program khusus untuk mengantisipasi dan mencegah perundungan di sekolah. Program ini dibuat agar edukasi yang diberikan bisa mudah dipahami.

"Secara kedinasan kami berpikir membuat program atau kegiatan untuk selalu mengingatkan terkait dengan perilaku adab dan perundungan ini. Mungkin menurut anak (perundungan) itu biasa, itu yang harus diantisipasi lewat edukasi dengan kegiatan," tutup Ade.




(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads