Kronologi Perundungan Siswi SMK di KBB hingga Akhirnya Terungkap

Kronologi Perundungan Siswi SMK di KBB hingga Akhirnya Terungkap

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 11 Jun 2024 14:15 WIB
Neglected lonely child against the white wall.  Little girl crying in the corner. Violence concept.
Ilustrasi bullying (Foto: iStock).
Bandung Barat -

NFN, gadis asal Kampung Centeng, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB) menjadi korban bullying atau perundungan oleh teman sekolahnya.

Perempuan 18 tahun itu dirundung temannya semasa bersekolah di SMK Kesehatan Rajawali, Cihanjuang Rahayu, Parongpong, KBB. Pada temannya, NFN mengaku, dirundung sejak masih duduk di kelas X.

Akibat perundungan yang dilakukan temannya, ia dikabarkan mengalami depresi akibat perundungan tersebut. Bahkan perundungan yang dialaminya mempengaruhi kondisi kesehatan fisik dan mentalnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ibu korban, Siti Aminah mengatakan, terungkapnya perundungan terhadap anaknya itu berawal dari curhatan NFN pada temannya. NFN mengaku, pada temannya itu, ia diperbudak oleh A, terduga pelaku perundungan dengan beragam tindakan.

"Jadi awalnya temannya cerita ke saya, karena kalau anak saya nggak berani bilang. Akhirnya saya tanya langsung, tapi sama anak saya tidak boleh diributkan," kata Siti saat ditemui di kediamannya, Selasa (11/6/2024).

ADVERTISEMENT

Hal itu, karena NFN mengaku, tak ingin punya musuh dan aktivitas sekolahnya lancar. Setelah itu, Siti tak banyak bertanya lantaran ia berpikir perundungan terhadap anaknya sudah berhenti.

"Ternyata terus berlanjut, cuma lagi-lagi anak saya nggak cerita. Jadi saya selalu tahu dari temannya. Saya sempat panggil pem-bully anak saya ke rumah, tapi dia mengelak," tutur Siti.

Berdasarkan penuturan teman anaknya serta cerita dari anaknya beberapa waktu sebelum meninggal dunia, A yang diduga sebagai pelakunya, kerap melonggarkan ucapan yang dianggap sebagai bentuk perundungan.

"Memang bukan bully fisik, tapi lebih ke omongan karena suka dihina, dicaci, memang ada disuruh-suruh juga sama temannya itu," kata Siti.

Misalnya NFN kerap diminta mengerjakan tugas sekolah oleh temannya yang merundung. Bahkan NFN sempat diminta menggendong temannya itu ke kamar mandi. Tak cuma itu, NFN bahkan dirundung pelaku saat mereka sedang melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) pada bulan November 2023.

"Jadi kebetulan sekelompok sama temannya itu untuk PKL. Kadang lagi istirahat diganggu, diminta masak nasi. Terus disuruh-suruh sama temannya, kalau di sekolah ya seperti mengerjakan tugas, terus minta digendong ke kamar mandi," kata Siti.

Siti menyebut, sebetulnya sudah ikhlas dengan kepergian anaknya tersebut. Ia juga tak tahu siapa orang yang memviralkan kasus perundungan itu termasuk video pribadi NFN yang hanya dimiliki keluarga.

"Kami sudah ikhlas. Kami juga enggak tahu yang memviralkannya siapa," kata Siti.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads