Aksi Bang Jago Serang Grup Wayang Giri Harja gegara Tak Terima Ditegur

Round-Up Sepekan

Aksi Bang Jago Serang Grup Wayang Giri Harja gegara Tak Terima Ditegur

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 09 Jun 2024 17:01 WIB
Tangkapan layar video bang jago adang rombongan Giri Harja 3.
Tangkapan layar video bang jago adang rombongan Giri Harja 3 (Foto: Istimewa).
Bandung -

Sekelompok bang jago menyerang rombongan grup seni wayang golek Giri Harja 3 Putra Ki Dalang Yogaswara Sunandar. Peristiwa penyerangan itu terjadi di Desa Balegede, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur pada Kamis (6/6/2024).

Aksi penyerangan tersebut terekam dan viral di sosial media. Dari rekaman video itu, terlihat sekelompok bang jago mengamuk sambil mengacungkan celurit hingga besi.

Saat dikonfirmasi, Manager Giri Harja 3 Putra, Aziz Jaul Ramdan menuturkan, peristiwa penyerangan itu terjadi saat grup Giri Harja selesai manggung di Ujunggenteng, Sukabumi. Mereka kemudian hendak pulang ke Jelekong, Baleendah, Kabupaten Bandung.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat melintas di Naringgul. Di Naringgul kebetulan lagi ada tutup-buka jalan, diaspal. Terus rombongan pertama kami mengalami kesalahpahaman," ujar Aziz, kepada detikJabar, Jumat (7/6/2024) malam.

Dia menjelaskan, awalnya rombongan pertama Giri Harja tiba di lokasi dan mendapati sekelompok bang jago sedang berjaga buka tutup jalur. Sopir rombongan kemudain bertanya kepada bang jago yang memberhentikan kendaraan.

ADVERTISEMENT

"Terus sopir nanyain ke yang jaga palang, itu kenapa bisa masuk jalan, dikasih Rp 12 ribu. Kalau bisa masuk mah ya udah dilebihin jadi Rp 25 ribu lah," katanya.

Tak berselang lama, tiba rombongan Giri Harja lain. Mereka kemudian berhenti dan memesan kopi di sebuah warung. Namun tiba-tiba, kelompok bang jago justru menyerang karena diduga terjadi salah paham.

"Nah, tak berselang lama, rombongan saya datang sampai ke TKP. Lalu kami turun, disangkanya mau ngagulung (mengeroyok) yang jaga itu. Belum juga pesen kopi, tiba-tiba banyak orang lebih dari 10 orang datang," jelasnya.

Akibat penyerangan itu, empat orang mengalami luka-luka, termasuk Aziz. Setelahnya kedua pihak dibawa ke kantor polisi terdekat untuk dilakukan mediasi. "Namun saya mau ada hitam di atas putih dengan anggota ormas itu. Kemarin yang jadi tersangka berdua," tuturnya.

Sementara Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto mengungkapkan, pasca kejadian, anggota Polsek Naringgul dibantu anggota Koramil dan warga mengamankan pelaku penganiayaan tersebut.

"Begitu kejadian langsung diamankan oleh anggota polsek, termasuk barang bukti berupa sebilah senjata tajam," ujar Tono, Sabtu (8/6/2024).

Tono menjelaskan, insiden itu berawal ketika rombongan grup seni pulang dari Sukabumi dengan melintasi jalur Naringgul, Ciwidey. Namun, rombongan tersebut tertahan portal lantaran ada pengerjaan perbaikan jalan yang melibatkan para pelaku sebagai petugas jaganya.

"Rombongan Wayang Giriharja 3 yang akan lewat jalan tersebut tertahan karena portal baru dibuka lagi sekitar jam 12.00 WIB. Saat itu portal tersebut dijaga oleh pelaku yakni Udad Supardi dan kawannya dari salah satu ormas yang dipekerjakan oleh pihak perusahaan," ujar Tono.

Disaat bersamaan, sopir rombongan melihat ada warga yang menggunakan sepeda motor bisa melintas. Sopir kemudian menanyakan hal itu kepada salah satu pelaku. Namun pelaku menjawab pertanyaan sopir dengan nada kasar.

"Tetapi pelaku malah menjawab dengan nada kasar 'eta mah urusan aing' (itu urusan saya) sambil mendorong korban," tambahnya.

Melihat sopir diperlakukan kasar, rekannya pun menghampiri untuk menanyakan masalahnya. Tetapi pelaku tiba-tiba pergi. Pelaku kemudian datang lagi bersama teman-temannya. Hingga akhirnya, keributan tak bisa terhindarkan.

Tono memastikan, peristiwa itu dipicu karena tersebut dipicu pelaku yang tidak diterima saat ditegur korban. "Pemicunya pelaku tidak terima saat ditegur. Sehingga terjadi aksi tersebut. Tapi pelaku langsung kami amankan sesaat setelah kejadian," kata dia.

Kini kedua pihak sepakat untuk menyelesaikan permasalahan itu dengan musyawarah. "Saat ini kedua belah pihak telah sepakat musyawarah. Dan untuk permalasahan itu diselesaikan dengan restoratif justice," tutup Tono.

(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads