Kamis (6/6/2024) lalu, insiden mencekam dialami rombongan grup seni wayang golek Giri Harja 3 Putra Ki Dalang Yogaswara Sunandar. Rombongan ini diserang sejumlah bang jago saat melintas di jalur Naringgul, Cianjur, Jawa Barat.
Usut punya usut, rombongan tersebut diserang setelah pulang manggung dari wilayah Sukabumi, Jabar. Pemicunya belakang diketahui berasal dari sekelompok bang jago yang tak terima saat ditegur ketika rombongan ini melintas di jalan yang sedang mereka jaga.
Semuanya bermula saat rombongan grup seni wayang golek Giri Harja 3 Putra Ki Dalang Yogaswara Sunandar baru menyelesaikan pertunjukan di Ujung Genteng, Sukabumi. Rombongan ini memilih jalur Naringgul, Cianjur, supaya bisa lebih cepat sampai ke Jelekong, Baleendah, Kabupaten Bandung.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun sesampainya di lokasi, rombongan ini tertahan portal karena ada pengerjaan perbaikan jalan yang melibatkan para pelaku sebagai petugas jaganya. Portal itu baru bisa dibuka para pelaku yang diketahui bernama Udad Supardi dan kawan-kawan setelah pukul 12.00 WIB.
Saat portal masih ditutul, salah satu rombongan ini lalu melihat warga setempat yang mengendarai motor diarahkan para pelaku menuju jalan tikus. Orang yang berada dalam rombongan Giri Harja pun berinisiatif untuk menanyakan kenapa pengendara motor itu bisa diarahkan ke jalur alternatif.
"Tetapi pelaku malah menjawab dengan nada kasar 'eta mah urusan aing' (itu urusan saya) sambil mendorong korban," kata Kasatreskrim Polres Cianjur AKP Tono Listianto, Sabtu (8/6/2024).
Ucapan kasar dari kelompok bang jago ini ternyata didengar rekan korban rombongan Giri Harja. Salah satu di antara mereka lalu bermaksud menghampiri untuk menanyakan apa masalahnya. Tapi kemudian, kelompok bang jago itu malah pergi tanpa jawaban.
Tiba-tiba, kelompok bang jago ini datang dengan membawa teman-temannya. Mereka juga membawa cerulit ke Lokasi itu. Tanpa basa-basi, kelompok bang jago langsung menyerang dan menyabetkan cerulit itu secara membabi buta.
"Pelaku sempat pergi kemudian datang lagi dengan membawa teman-temannya dan membawa sebuah celurit. Pelaku langsung menghampiri rombongan korban dan menyerangnya. Teman korban berusaha melerai tapi mereka malah turut menjadi korban dengan mengalami luka gores akibat terkena senjata tajam pelaku," kata dia.
Kejadian ini lalu terekam kamera amatir warga hingga akhirnya viral di sosial media. Manager Giri Harja 3 Putra, Aziz Jaul Ramdan mengatakan, peristiwa dipicu pelaku yang tidak diterima saat ditegur rekannya.
Aziz menjelaskan, yang tiba di lokasi pertama adalah rombongan pertama tim Giri Harja 3 Putra. Kemudian sopir rombongan tersebut mempertanyakan kepada bang jago yang tengah berjaga buka-tutup jalur. Pasalnya, terdapat salah satu truk yang memberi uang dan tidak diberhentikan sementara.
"Terus sopir nanyain ke yang jaga palang, itu kenapa bisa masuk jalan, dikasih Rp 12 ribu. Kalau bisa masuk mah ya udah dilebihin jadi Rp 25 ribu lah," kata Aziz.
Setelah itu para bang jago tersebut langsung mendatangi sopir rombongan pertama tim Giri Harja 3 Putra. Kemudian terjadi adu argumen dengan bang jago tersebut.
"Nah, tak berselang lama, rombongan saya datang sampai ke TKP. Lalu kami turun, disangkanya mau ngagulung (mengeroyok) yang jaga itu. Belum juga pesen kopi, tiba-tiba banyak orang lebih dari 10 orang datang," jelasnya.
"Saya lihat mereka ngacung-ngacung arit. Saya juga sempat nangkis yang bawa besi, saat lihat Joy (sopir) sudah kepepet di sudut warung. Niatnya mau misahin, mau nanyain dan berbalik menyabet ke saya sama cerulit," tambahnya.
Aziz mengungkapkan empat orang mengalami luka-luka, termasuk dirinya yang mengalami luka di tangan. "Paling parah saya sampai dijahit 9 jaitan karena nakis, kalau tak ditakis kena wajah. Kena luka mah ada 4 cuman gak berat, saya di tangan dan jari manis, ada yang di bahu, dada, sedikit-sedikit. Lalu datang pihak kepolisian dan diamankan, di Polsek di-BAP, divisum," bebernya.
Menurutnya setelah itu pelaku dan para korban langsung dibawa ke polsek terdekat. Kemudian pihak kepolisian melakukan mediasi. "Namun saya mau ada hitam di atas putih dengan anggota ormas itu. Kemarin yang jadi tersangka berdua," tuturnya.
Dia mengaku tak pernah menyangka kejadian itu terekam dan akhirnya viral. Pasalnya, kejadian tersebut telah ditangani oleh kepolisian. "Tos (sudah) selesai kekeluargaan, secara pribadi mah. Cuma ini jadi viral. Jadi bagi yang ingin bersimpati kepada kami, tolong jangan melakukan tindakan yang tidak diinginkan," pungkasnya.