Karangan bunga kembali memenuhi sebuah gedung Nomor 89 yang ada di Jalan Naripan, Kota Bandung. Beberapa tahun lalu, gedung yang memiliki banyak lantai itu merupakan sebuah mal yang tutup akibat COVID-19.
Bukan diresmikan untuk dijadikan lagi mal, gedung itu kini digunakan sebagai rumah sakit bernama Rumah Sakit Murni Teguh Naripan Bandung dan sudah resmi beroperasi.
Memang, bagi warga Bandung akan asing mendengar rumah sakit satu ini, namun sebelumnya rumah sakit ini sudah ada di kota-kota besar seperti Jakarta, Medan hingga Bali.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sebenarnya Bandung bukan yang pertama, ini yang ke 20-an. Murni Teguh kelebihannya di onkologi dan jantung, 11 tahun lalu di Medan dulu berobat jantung harus ke luar negeri, sekarang tidak, mereka bisa ke Murni Teguh karena penanganan jantung harus dilakukan dengan cepat," kata Presiden Direktur RS Murni Teguh dr. Mutiara kepada wartawan, Kamis (6/4/2024).
Meski gedung rumah sakit yang digunakan merupakan eks mal, Mutiara pastikan jika gedung tersebut layak digunakan untuk gedung rumah sakit
"Ini dasarnya mal, yang penting kami tes uji tiang kuat, lulus dan bisa digunakan," ujarnya.
![]() |
Disinggung mengapa Murni Teguh membuka rumah sakit di Bandung dan jika dilihat dari segi persaingan bisnis di Bandung sudah banyak rumah sakit besar, Mutiara menyebut jika pihaknya ingin bantu warga Bandung agar tidak berobat ke luar negeri.
"Kita ingin menolong mayarakat, terutama mayarakat Bandung, saya tahu warga Bandung ini kalau sakit pertama ke Jakarta, kedua ke Singapura. Sebenarnya rumah sakit ini sudah cukup melayani karena dilengkapi alat canggih dan dokter spesialisnya," ungkapnya.
Menurut Mutiara, Rumah Murni Teguh selalu fokus, untuk onkologi dan jantung, dari mulai diagnosa dini, kemudian ada operasi secara cepat, membuat kemo dan rehabilitasi. Serta orang yang sudah sembuh juga terus dimonitor.
Mutiara juga menyebut, kehadiran Murni Teguh diharapkan bagi warga yang alami kanker tidak usah takut. Menurutnya kanker tidak menakutkan, perlu diobati sejak awal dan perlu diobati secara komprehensif.
"Tidak ada yang beda dengan lain, tapi kami fokus untuk onkologi dan jantung, walaupun Bandung banyak rumah sakit tapi yang fokus hanya satu-dua, kita datang ke sini bukan sebagai kompetitor tapi kita di sini mitra, yang saya unggul silahkan ke sini dan tidak unggul saya serahkan ke yang lain," jelasnya.
Mutiara juga menyebut, pada acara peresmian turut hadir banyak dirut rumah sakit di Kota Bandung. Dia menilai, mereka menyambut baik, pihaknya tak jadikan mereka sebagai kompetitor namun sebagai mitra.
"Kami datang untuk melengkapi dan bukan untuk ambil porsi orang lain. Kami juga ada BPJS kalau ada kesempatan kami ambil, Murni Teguh datang bukan cari duit tapi datang untuk melayani pasien dengan baik, uang bukan patokan kami jadi BPJS kami layani," terangnya.
Baca juga: Jabar Hari Ini: ITB Batal Naikan UKT |
Kapasitas rumah sakit ini bisa menampung hingga 400 pasien rawat inap. Namun karena baru dibuka, rumah sakit ini baru bisa menampung 100 pasien rawat inap.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung Anhar menyebut baik kehadiran Rumah Sakit Murni Teguh. Pihaknya berharap rumah sakit ini memberikan pelayanan terbaik bagi warga Bandung.
"Harapanya bisa berikan pelayanan kesehatan di Kota Bandung lebih baik sehingga masyarakatnya terjaga kesehatannya. Perlu keterlibatan semua pihak termasuk fasilitas rumah sakit swasta, Murni Teguh ini," ucapnya.
"Ini bukti nyata komitmen swasta dengan pemerintah, bukan hanya sekedar bangunan tapi bentuk cinta dan kasih kepada setiap pasien. Semoga menjadi tempat yang memberi harapan besar bagi masyarakat. Ini konsepnya mal, tapi suasananya nyaman, semoga nyaman juga buat para pasien," pungkasnya.
(wip/yum)