Ortu di Tasik Kesulitan Daftar PPDB Online, Pilih Datang ke Sekolah

Ortu di Tasik Kesulitan Daftar PPDB Online, Pilih Datang ke Sekolah

Deden Rahadian - detikJabar
Kamis, 06 Jun 2024 14:30 WIB
Proses PPDB di SMA Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya.
Proses PPDB di SMA Negeri 1 Singaparna Kabupaten Tasikmalaya. (Foto: Deden Rahadian/detikJabar)
Kabupaten Tasikmalaya -

Proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat masih berlangsung hingga Kamis (6/6/2024). Meskipun dilakukan secara online, banyak orang tua siswa yang memilih datang ke sekolah tujuan.

Akibat kesulitan akses, orang tua juga meminta bantuan sekolah untuk melakukan pendaftaran online. Seperti yang terjadi di SMA Negeri 1 Singaparna.

"Saya datang ke sekolah langsung karena memang minta bantuan operator buat daftarin anak. Lebih ringan," kata Teti, salah satu orang tua peserta didik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pihak sekolah menyediakan puluhan perangkat dan operator untuk membantu pendaftaran online. "Kami sediakan perangkat dan operator untuk membantu orang tua mendaftarkan anaknya secara online. Alhamdulillah lancar, hanya hari pertama saja terkendala server," kata Asep Yedi Supriadi, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMA Negeri 1 Singaparna kepada detikJabar, Kamis (6/6/2024).

Meski demikian, banyak pendaftar yang terhambat karena belum membawa akun pendaftaran anaknya. Pihak SMP atau MTS asal belum memberikan akun yang berisi username dan password peserta didik, padahal ini menjadi syarat pendaftaran online peserta didik baru.

ADVERTISEMENT

"Ada juga ortu yang belum bawa akun anaknya. Akun ini dikasih dari sekolah asal. Syarat daftar online kan ada aku yang berisi user name dan password-nya. Maka harus nunggu akun itu ada" kata Asep Yedi Supriadi.

Selain itu, pihak sekolah juga menemukan orang tua yang mendaftarkan anaknya dengan kartu keluarga ganda. Alasannya, orang tua sudah bercerai sehingga anaknya pindah domisili.

Bahkan, beberapa orang tua juga kedapatan memindahkan domisili anak dalam kartu keluarga kerabat. Asalnya, anak berada dalam kartu keluarga orang tuanya, kemudian dipindahkan ke kartu keluarga kerabat yang rumahnya dekat sekolah.

"Mungkin saja buat akalin sistem zonasi, tapi itu gak bisa. Pasti akan diverifikasi nanti. Kami tetap daftarkan keputusannya kan nanti akankah diterima atau tidak," kata Asep Yedi Supriadi.

Ratusan pendaftar sudah mendaftarkan anaknya di SMA Negeri 1 Singaparna dalam tahap satu PPDB ini. Kuota yang akan diterima mencapai lebih dari 500 siswa.

(iqk/iqk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads