Kabar duka sedang menyelimuti dunia seni bela diri campuran atau mixed martial arts (MMA) di Indonesia. Salah seorang petarung penuh prestasi bernama Rahul Pinem (24), meninggal dunia pada Sabtu (1/6/2024) lalu.
Rahul meninggal dengan kondisi berlumuran darah di salah satu apartemne di wilayah Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung. Petarung kelas bantam itu diduga mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
Saat dikonfirmasi detikJabar, Kapolsek Cidadap Kompol Arsyad mengatakan, proses pemeriksaan atas kejadian itu sudah dilakukan. Tapi, pihak keluarga memutuskan untuk mengikhlaskan kepergian Rahul Pinem.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi langkah-langkah yang kami lakukan sudah sesuai SOP. Namun keluarganya sudah mengikhlaskan dan menerima kejadian tersebut," katanya saat dihubungi via sambungan telepon seluler, Rabu (5/6/2024).
Saat kejadian, kata Arsyad, petugas Diskar PB Kota Bandung, pihak apartemen hingga rekan korban sempat berusaha untuk menyelamatkan petarung MMA tersebut. Tapi pada akhirnya, Rahul Pinem diduga memutuskan mengakhiri hidup dengan cara meloncat dari lantai LG apartemen tersebut.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan saksi, visum, sampai pemeriksaan Inafis. Upaya penyelamatan juga telah dilakukan oleh damkar sampai dari pihak apartemen dan MMA. Tapi, sesuai keterangan saksi, kejadian itu memang murni bunuh diri. Dan keluarganya sudah mengikhlaskan," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, pria yang ditemukan tewas bunuh diri di area apartemen wilayah Ciumbuleuit, Kecamatan Cidadap, Kota Bandung, Jawa Barat pada Sabtu (1/6/2024) diketahui adalah atlet Mixed Martial Arts (MMA). Korban diketahui bernama Rahul Pinem (24).
Kasi Penyelamatan Diskar PB Kota Bandung Jhon Erwin mengatakan, dari keterangan pihak apartemen, Rahul sempat ditemukan berlumuran darah di lantai LG. Melihat hal itu, karyawan apartemen melapor ke Diskar PB Kota Bandung.
"Petugas mencoba melakukan mediasi dengan korban. Selanjutnya dari pihak pelatih MMA melakukan mediasi terhadap korban dan menelepon teman wanita korban, tetapi tidak ada hasil," ujarnya.
Tim Diskar PB kemudian mencoba memasang kasur di lantai bawah untuk mengantisipasi jika korban melompat. Namun upaya itu tidak berhasil setelah korban melompat dari ketinggian kurang lebih 50 meter.
"Karena korban sudah mengalami pendarahan yang cukup banyak dan susah dimediasi, korban akhirnya meloncat terjatuh ke halaman lapangan basket apartemen," jelasnya.
"Korban meninggal di tempat. Korban kemudian dilarikan ke RS Sartika Asih," tutup Erwin.