Fosil Gigi Megalodon Juga ditemukan di Lokasi Batu Beraroma Kemenyan

Kabupaten Sukabumi

Fosil Gigi Megalodon Juga ditemukan di Lokasi Batu Beraroma Kemenyan

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Rabu, 05 Jun 2024 09:00 WIB
Fosil gigi hiu purba atau megalodon.
Fosil gigi hiu purba atau megalodon (Foto: Istimewa).
Sukabumi -

Temuan batu beraroma kemenyan ketika di bakar masih menjadi misteri bagi warga Kampung Nyarogsog, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi. Selain menemukan batu bau kemenyan, warga juga menemukan fosil gigi hiu purba atau megalodon tak jauh dari lokasi tersebut.

Sekadar informasi, di wilayah Sukabumi Selatan memang sempat heboh dengan perburuan fosil pada tahun 2020 silam. Namun jarak antara temuan pertama yang berlokasi di wilayah Kecamatan Surade dengan Kecamatan Ciracap cukup berjauhan sekitar 17 kilometer. Lokasi temuan kedua juga tidak jauh dari kawasan pesisir Pantai Pandan.

"Ada temuan fosil gigi Megalodon berukuran kecil, lokasi temuannya sekitar 100 meter dari lokasi ditemukannya batu beraroma kemenyan. (fosil) itu ditemukan lebih dahulu," kata Sopian (37), warga pemilik batu beraroma kemenyan kepada detikJabar, Selasa (4/6/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pernah megang yang lebih besar dari itu, yang saya pegang ini ukurannya kecil. Kalau yang besar beberapa kali saya pegang," lanjut Sopian.

Dilihat detikJabar, batu yang diperlihatkan Sopian memang fosil Megalodon karena bentuknya identik dengan yang ditemukan warga di daerah Surade beberapa tahun silam. Berbentuk runcing dengan gerigi di masing-masing sisinya.

ADVERTISEMENT

Keaslian fosil tersebut terutama di wilayah Kecamatan Surade sendiri sudah melalui berbagai tahapan pemeriksaan secara gologi. Bahkan di Surade sudah dibangun museum yang berisi koleksi fosil tersebut.

Kembali ke batu beraroma kemenyan, Sopian mengaku, sudah melakukan berbagai percobaan. Selain dibakar, batu aneh yang ia temukan juga meleleh ketika disimpan di atas sendok yang dipanaskan api.

"Lengket, meleleh dan berubah menjadi cairan berwarna kuning kecoklatan berbau kemenyan. Selain itu, batu itu juga mengambang di air laut ketika saya coba di air tawar batu itu malah tenggelam," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Banan (48), warga Kampung Nyarogsog, Desa Cikangkung, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi kaget bukan main saat menggali kebun miliknya, garpu kebun yang ia gunakan tiba-tiba mencungkil bongkahan batu berbentuk aneh.

Ia kemudian membawa batu itu ke menantunya, Sopian (37). Saat mengetes dengan cara membakar sebagian batu tersebut, anehnya keluar asap dari pembakaran yang malah berbau kemenyan. Bau itu semerbak nyaris memenuhi seisi rumah.

"Batu itu ketemu secara tidak sengaja tadi pagi, mertua sedang berkebun cabai sekitar 1 kilometer dari rumah jaraknya. Saat itu garpu kebunnya kena ke batu itu lalu diangkat, karena bentuknya yang aneh oleh mertua dibawa pulang ke rumah," kata Sopian kepada detikJabar, Senin (3/6/2024).

(sya/mso)


Hide Ads