2,9 Ton Sampah Plastik-Eceng Gondok Diangkat dari Waduk Saguling

2,9 Ton Sampah Plastik-Eceng Gondok Diangkat dari Waduk Saguling

Whisnu Pradana - detikJabar
Selasa, 04 Jun 2024 09:00 WIB
Pembersihan Waduk Saguling
Pembersihan Waduk Saguling (Foto: Whisnu Pradana/detikJabar)
Bandung Barat - Waduk Saguling aliran Sungai Citarum menjadi salah satu titik yang dicemari oleh sampah dan eceng gondok dalam jumlah banyak hingga membentuk sebuah 'pulau'.

Padahal, Sungai Citarum keberadaannya sangat krusial sebagai sumber air dan penghidupan bagi masyarakat di sekitarnya. Tak cuma untuk sumber kelistrikan, namun juga menjadi sumber air baku, pertanian, perikanan, hingga wisata.

Berangkat dari situ, demi menjaga Waduk Saguling, masyarakat hingga relawan melakukan aksi bersih-bersih Waduk Saguling bertepatan dengan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia.

"Kami menginisiasi kegiatan ini untuk membuka kesadaran kami sendiri serta masyarakat luas dengan melakukan bersih-bersih," kata pelaksana kegiatan, Gregorius Adi Trianto, Selasa (4/6/2024).

Tak tanggung-tanggung, dari aksi bersih-bersih itu mereka berhasil mengangkut 2,9 ton sampah berbagai jenis dan hama eceng gondok yang mengambang di aliran Sungai Citarum.

"Kita lihat tadi itu sebagian besar sampah plastik yah, sampah plastik sangat dominan karena ini mungkin dari Citarum sampai ke waduk ini dan semua tertampung di sini," katanya.

Penanganan sampah, kata Gregorius, juga perlu dilakukan dari hulu di satuan komunitas terkecil yakni rumah tangga atau masing-masing individu. Sehingga sampah bisa dipilah dan tak masuk sungai.

"Jadi mau tidak mau gerakan ini bukan sekedar hanya reaktif atas sampah yang ada tapi harus dari hulunya dari kita sendiri jangan lah membuang sampah di sungai jangan membuang sampah di tempat yang tidak semestinya," tuturnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bandung Barat, Ibrahim Adji mengatakan gerakan ini mesti menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengolah sampah dari hulu agar tak mencemari sungai dan waduk.

"Kesadaran masyarakat relatif masih kurang ini terbukti dari ada banyaknya sampah yang ada di sini. Mungkin sampai kapan pun tidak akan selesai kalau disini," kata Ibrahim.


(dir/dir)


Hide Ads