Hukuman Menanti Guru yang Cekik Siswa Saat Main Game Online

Kabupaten Sukabumi

Hukuman Menanti Guru yang Cekik Siswa Saat Main Game Online

Siti Fatimah - detikJabar
Senin, 03 Jun 2024 17:00 WIB
Ilustrasi Kekerasan Anak
Ilustrasi Kekerasan Anak (Foto: Getty Images/iStockphoto/Thai Liang Lim)
Sukabumi -

Seorang oknum guru honorer di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kabupaten Sukabumi inisial T tega mencekik leher siswa inisial MPI (12) hanya karena perihal sepele. T diduga mencekik leher korban setelah kepalanya tak sengaja terkena bola saat T sedang bermain game online.

Peristiwa itu terjadi pada Jumat (31/5/2024) lalu sekitar pukul 09:00 WIB di salah satu SDN wilayah Cibodas, Kecamatan Pelabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Akibatnya, MPI mendapatkan luka di bagian leher dan tangannya.

Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Eka Nandang mengaku prihatin atas prihatin atas peristiwa tersebut. Pihaknya kecolongan dari segi pengawasan dan pembinaan guru serta siswa di sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Iya yang guru itu ya mencekik muridnya. Ya memang secara ini saya prihatin dengan kejadian tersebut," kata Eka saat dihubungi detikJabar, Senin (3/6/2024).

Dia mengatakan, guru berinisial T itu merupakan guru honorer. Pihak keluarga, kata dia, sudah melaporkan peristiwa itu ke kepolisian. Oleh sebab itu, pihaknya menghormati proses hukum dan menunggu hasil.

ADVERTISEMENT

"Kan dari pihak keluarga sekarang melaporkan ke ranah hukum, ke kepolisian. Jadi kita menunggu hasil dari kepolisian bagaimana, karena dari pihak korban melaporkan ke kepolisian jadi kita tidak bisa melangkah dulu lebih jauh. Intinya kita menunggu hasil dari kepolisian tetap tetap nanti itu masalah (akan ditangani)," jelasnya.

Ditanya soal pemeriksaan di lingkungan pendidikan, Eka menyebut, permintaan keterangan itu dilakukan secara berjenjang. Mulai dari Kepala Bidang SD di lingkup Dinas Pendidikan, kemudian Kasi Kesiswaan hingga pengawas di tingkat Kecamatan.

"Kan kami berjenjang, kami ke kabid SD, kami menginstruksikan ke bidang SD dan di situlah ada Kasi Kesiswaan, sudah berkoordinasi dengan pengawas dan PGRI di tingkat kecamatan. Tapi tetap kita menunggu saja dulu hasil dari kepolisian," tuturnya.

Jika terbukti bersalah, pihaknya tak segan-segan akan memberikan sanksi kepada sekolah maupun guru yang bersangkutan. "Ya, nanti ada sanksi, tentu ada sanksi. Nantinya sesuai aturan yang diberlakukan," sambungnya.

Sebelumnya, Dede Irwan selaku kakak korban menceritakan kronologi kejadian dengan detail penuh emosi. Saat itu, korban bersama teman-temannya sedang belajar mata pelajaran olahraga.

Biasanya, guru olahraga tersebut mengajar di lapangan, namun hari itu kegiatan dilakukan di dalam kelas karena lapangan digunakan untuk menjemur cengkeh.

"Biasanya ngajar sama Pak T itu suka ke lapangan bola, cuma lapangan bolanya dipakai buat menjemur cengkeh. Kalau lapangan satu lagi tidak dipakai, pas diajak Pak T ke lapang Sirna, dia tidak mau," jelas Dede.

Malang tak dapat ditolak, bola yang dimainkan MPI tanpa sengaja tersundul dan mengenai kepala guru tersebut. Kemarahan pun meledak. Guru itu langsung mencekik dan menjambak rambut MPI di depan teman-temannya yang hanya bisa terdiam ketakutan.

"Nggak sengaja kesundul kena kepalanya terus dicekik. Pas ngambil bola di depan Pak T langsung dicekik. Selain dicekik, dijambak rambutnya," ungkap.

Akibat kejadian itu, korban mendapatkan luka lecet di bagian leher dan tangannya. Korban juga sempat menunjukkan bagaimana guru itu mencekik dan menjambak rambutnya. Setelah selesai membuat laporan, korban yang didampingi keluarganya menuju rumah sakit untuk visum.

Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri membenarkan peristiwa dugaan penganiayaan yang menimpa siswa tersebut. Dia mengatakan, saat ini pihaknya masih melakukan pemeriksaan kepada korban.

"Kami sedang melakukan proses pemeriksaan dan membawa korban ke rumah sakit guna dilakukan visum atas dugaan adanya kekerasan terhadap anak," ujar Ali singkat.

(yum/yum)


Hide Ads