Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Sumedang mencatat puluhan kasus bullying atau perundungan terjadi di lingkungan sekolah. Kasus tersebut tercatat hingga Mei 2024.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Sumedang Dian Sukmara mengatakan pihaknya telah menerima laporan sebanyak 56 kasus bullying serta perundungan itu ditingkat pelajar. Namun, kasus tersebut dapat ditangani oleh Disdik dan pihak terkait lainnya.
"Kasus bullying kita di Sumedang secara keseluruhan setelah kami berkoordinasi BP3KB Sumedang satu tahun ini ada 56 kasus, dan itu sudah ditangani secara langsung dari Disdik Sumedang maupun dengan pihak-pihak terkait lainnya," ujar Dian kepada wartawan di Gedung Negara, Sumedang, Jumat (31/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami kebetulan bekerjasama BP3KB dan pihak terkait lainnya untuk mengatasi bullying di dunia pendidikan ini," sambungnya.
Dian mengatakan, untuk meminimalisir terjadinya bullying maupun perundungan di tingkat pelajar, Pemkab Sumedang pun telah memiliki aplikasi bernama elektronik Perlindungan Bullying Terhadap Anak atau e-Pelita.
"Dengan adanya aplikasi ini merupakan upaya kita dalam melakukan pencegahan dan juga mengendalikan agar bullying ini tidak terus saja terjadi," katanya.
Kegunaan dari aplikasi e-Pelita ini, jelas Dian, pelajar dapat langsung memberikan informasi jika terdapat aksi bullying di lingkungan sekolah. Dari laporan yang dibuat melalui aplikasi nantinya secara otomatis akan masuk langsung ke dalam dashboard di Disdik, sehingga laporan dapat ditindaklanjuti.
"Nantinya aplikasi ini sendiri dapat di unduh oleh guru dan juga siswa, sehingga aksi bullying yang terjadi dapat langsung di laporkan melalui aplikasi ini. Dari laporan itu nanti akan muncul di dashboard Disdik sehingga kita langsung mengetahui lokasi, korban, sama pelaku bullying," jelasnya.
Disdik pun berharap dengan hadirnya aplikasi dari e-Pelita ini bisa mengatasi kasus bullying di lingkungan sekolah secara cepat, tepat, dan akurat.
"Aplikasi ini diharapkan dapat melakukan pencegahan aksi bullying yang terjadi secara cepat, tepat, dan juga akurat. Sehingga para anak didik merasa terlindungi dan terbebas dari berbagai tindakan bullying yang terjadi. Ini juga bertujuan untuk para pelajar tidak terganggu dalam hal belajar mengajar," pungkasnya.