Solihin mengaku tidak bisa tidur sejak tahun 2020 silam. Mulanya, Solihin mengeluh sakit kuping. Solihin merasa tidak nyaman, karena ada suara mendengung di dalam telinganya.
"Pertama memang sakit. Dua mingguan setelah diobati, sakitnya redam cuman ada dengung di telinga. Bunyi. Jadi nggak bisa tidur," kata Solihin kepada wartawan, Selasa, (28/5/2024).
Sejak saat itu, dia mengaku tak bisa tidur dengan nyenyak. Beragam cara sudah dicoba, termasuk mengonsumsi obat tidur, tapi tidak bisa membuatnya terlelap sama sekali, baik siang maupun malam hari.
"Kalau ngantuk ya ngantuk. Berbaring juga bisa. Tapi kalau tidur, ya tidak bisa. Tidak nyaman karena telinga berdengung," katanya.
Nuri Sriwati, anak sulung Solihin mengatakan, awalnya, sang ayah diketahui mengalami masalah pendengaran di telinga sebelah kanan. Menurut Nuri, telinga sebelah kanan sang ayah terganggu pendengarannya.
"Waktu itu sempat dimasukkan air ke dalam telinga, tapi malah semakin sakit. Satu minggu kemudian, dua minggu, satu bulan, dua bulan dibawa ke rumah sakit, tapi tidak ada perubahan," kata Nuri.
Nuri mengaku bingung dengan kondisi ayahnya. Sebab, akibat hal tersebut, sang ayah kini terlihat sangat kurus. Solihin juga tidak memiliki nafsu makan dan semangat untuk hidup.
"Sudah lama terakhir berobat itu. Ada lebih dari satu tahun yang lalu. Sekarang belum pernah berobat lagi," pungkas Nuri.
Kondisi Solihin ini, diperparah usai sang anak, yang bernama Agum Gumelar yang dibunuh pada tahun 2023 silam. Solihin juga makin merana, kala istrinya, meninggal sebulan lalu.
Penjelasan Dinkes
Tim dari Puskesmas Leuwigoong belum lama ini kemudian turun tangan untuk mengecek kondisi kesehatan Solihin. Berdasarkan hasil pengecekan, tim dokter menyimpulkan jika Solihin bukan tidak bisa tertidur selama 4 tahun keliru.
Baca juga: Memoar yang Pudar di Rumentang Siang |
"Sebenarnya bukan tidak tidur. Tapi tidak bisa tidur nyenyak," kata Sekretaris Dinas Kesehatan Garut Yodi Sirodjudin kepada detikJabar, Selasa (28/5/2024) sore.
Yodi menuturkan, gangguan yang ada pada telinga kanan Solihin menjadi biang keroknya. Kondisi itu, kemudian diperparah dengan kejadian tewasnya anak dan istri Solihin, yang kemudian mengganggu kondisi psikisnya.
"Jadi intinya tidak bisa tidur nyenyak karena ada dua faktor. Yang pertama ada gangguan di telinga, yang kedua kondisi psikologis," pungkas Yodi. (sud/sud)