Ditolak Franchise, Febi Kini Cuan Jutaan Rupiah per Hari Lewat Es Teler

Ditolak Franchise, Febi Kini Cuan Jutaan Rupiah per Hari Lewat Es Teler

Cindy Marsella - detikJabar
Selasa, 28 Mei 2024 17:00 WIB
Febi Pemilik King’s Es Teler Sultan. Jalan Derwati, Kota Bandung
Febi Pemilik King's Es Teler Sultan. Jalan Derwati, Kota Bandung (Foto: Cindy Marsella)
Bandung -

Usaha es teler yang dirintis Febi Chandra (31) kini tengah naik daun dengan omzet jutaan Rupiah per harinya. Kisahnya berawal dari penolakan untuk melakukan bisnis secara waralaba (franchise).

Febi menjual es telernya di jalan Raya Derwati, Kecamatan Rancasari Kota Bandung. Dengan menggunakan gerobak kecil berwarna hijau itu, dagangannya nyaris tak sepi pembeli.

Lelaki yang berusia 31 tahun, bercerita jika sebelumnya ia sudah membuka bisnis beberapa kali hingga pada akhirnya ia berjualan es teler sultan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau saya basic-nya dulu di EO tahun 2011 dikarenakan saat ini sudah punya istri, anak. Jadi sudah mengurangi aktivitas di luar, kemudian coba bisnis jual beli mobil dan buka toko elektronik, tapi di bisnis gitu susah kan muternya, nah makanya saya cari bisnis yang cepat muternya karena kebutuhan juga," kata Febi Chandra pada Senin (27/05/2024).

Pemilik King's Es Teler Sultan itu menuturkan tercetusnya usaha kuliner yang sedang dijalankannya saat ini, berawal dari permohonan melakukan bisnis franchise salah satu brand. Dikarenakan sakit hati, maka ia membuka bisnis kuliner ini dengan mencari resepnya sendiri.

ADVERTISEMENT

"Jadi awalnya sebelum bikin brand King's ini tuh saya mau franchise namun ditolak mentah-mentah oleh salah satu brand, bilangnya 'oh nggak, nggak akan di franchise in kalau ini'. Yaudah lah dari situ saya mulai cari-cari resep, menanyakan ke keluarga yang bisa masak juga, mulai uji coba ketemu resep yg enak dicobain sama keluarga dan teman-teman. Ketika merasa pas baru mulai di buka dan alhamdulillah rasanya cocok," tuturnya.

Selama belum memiliki karyawan, ia mengembangkan usahanya hanya seorang diri, dari mulai produksi, belanja hingga begadang untuk membuat bahan-bahannya.

King's Es Teler Sultan baru berdiri sejak 3 bulan yang lalu, tepatnya dua minggu sebelum puasa. Febi juga menyampaikan modal awalnya Rp 10 juta itu digunakan untuk membuat gerobak sekitar Rp 8 juta dan sisanya Rp 2 juta harus bisa membeli bahan-bahan untuk membuatnya es teler.

"Duit Rp 2 juta tuh baru dibelanjain setiap hari, jadi hari ini habis besok pagi-pagi tuh belanja, besoknya habis dibelanjain lagi. sampai pada akhirnya penjualan itu terus naik. Dan sekarang belanjanya hanya satu minggu sekali," ucapnya.

Selama membangun usaha, kata Febi hambatan menjadi makanan sehari-hari. Dari mulai cuaca hingga persoalan modal.

"Cuaca juga, kendala di modal juga awal-awal. Tapi sekarang alhamdulillah udah bisa stok bahan seminggu sekali yang setiap hari harus belanja capek, hujan mesti tetap belanja, sampai sekarang bisa belanja mingguan," kata Febi.

Kenapa dinamakan King's Es teler Sultan. Febi menceritakan jika diartikan king merupakan raja, maka dia menginginkan es telernya menjadi raja di Kota Bandung.

Saat ini Febi sudah memiliki dua outlet King's Es Teler yakni pusatnya berada di jalan Derwati dan di jalan Cijawura.

King's Es Teler Sultan menyediakan cup besar dan kecil yang bisa dibeli oleh masyarakat. Harga yang ditawarkannya pun murah, cup sedang sekitar Rp 10 ribu sedangkan besar Rp 15 ribu. Ia juga menjual es teh manis yang juga laris manis.

Usahanya beroperasi mulai dari pukul 10.00 WIB-20.00 WIB. Meskipun bukanya hanya sebentar, namun pendapatannya cukup besar dan dapat menjualnya sekitar 350 cup.

"Kira-kira Rp 3,5 jutaan lah setiap harinya karena saya targetnya perminggu. Berarti kalau Rp 3,5 juta sehari, Rp 24,5 juta perminggu," tuturnya.

Febi sudah memiliki 6 karyawan. Untuk mengembangkan usaha yang dimilikinya dan bersaing dengan kuliner lainnya. Dimulai dari menjaga kualitas rasa. "Intinya mah menjaga kualitas, kalau es teler saya bahannya premium. Paling saya tuh menjaganya kualitas rasa," ucapnya.

Di balik kegagalan yang dirasakan oleh lelaki asal Bandung itu, ada sang istri yang selalu menemani dan mendukung apa saja yang dilakukan oleh suaminya. Hasil usaha King's Es Teler Sultan, ia gunakan dalam kehidupan sehari-hari dan untuk membahagiakan anak, istri dan orang tua.

"Iya dari dulu sebelum nikah juga, istri saya selalu mendukung apa yang saya lakuin, walaupun gagal masih tetap sama saya. Kita saling kerjasama saya yang menjalani usaha istri yang ngatur keuangannya," tuturnya.

Febi juga memiliki harapan untuk ke depannya dapat membuka usaha di kuliner makanan dan minuman. "Harapannya saya berencana ingin terus di bidang kuliner, bukan cuma es teler dan es teh, pengen merambat ke makanan juga. nanti bakal ganti king's food and drink karena pengen mencoba kuliner lain lah yg saya bisa," pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads