Kisah Pilu Keluarga Yadi, Huni Rumah Nyaris Ambruk di Sukabumi

Kisah Pilu Keluarga Yadi, Huni Rumah Nyaris Ambruk di Sukabumi

Siti Fatimah - detikJabar
Selasa, 28 Mei 2024 07:00 WIB
Kondisi rumah Yadi di Sukabumi yang nyaris ambruk dan butuh bantuan
Kondisi rumah Yadi di Sukabumi yang nyaris ambruk dan butuh bantuan. Foto: Siti Fatimah/detikJabar
Sukabumi -

Yadi Suryadi (52) warga Kampung Cisarua RT 02/04, Kelurahan Tipar, Kota Sukabumi membutuhkan uluran tangan untuk biaya pengobatan dan pembenahan rumahnya. Saat ini dia tinggal bersama ibu yang sudah berusia 90 tahun dengan kondisi rumah memprihatinkan.

Rumah dengan ukuran kurang lebih 60 meter persegi itu terlihat kumuh dan tak terawat. Bagian plafon rumah nyaris ambruk. Yadi mengaku dibayang-bayangi ketakutan saat hujan deras turun.

Saat detikJabar menyambangi rumahnya, Yadi tampak kesulitan untuk melihat. Bukan tak ingin untuk memperbaiki rumah dan memulihkan kesehatannya, namun kondisi Yadi dibenturkan dengan biaya. Usai mengalami kesulitan melihat, Yadi mengaku tak bekerja.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya hidup berdua dengan ibu saya yang sudah lanjut usia (lansia). Keseharian saya hanya pengangguran, tidak bekerja karena kondisi kurang bisa melihat. Di tambah saya harus mengurus ibu yang sudah berusia 90 tahun. Jangankan untuk memperbaiki rumah, untuk biaya keseharian saja kami mengalami kesulitan," kata Yadi, Senin (27/5/2024).

Yadi mengatakan, saat hujan turun, rumahnya kerap digenangi banjir. Atap rumahnya sudah lapuk karena termakan usia. Dia tak bisa berbuat banyak, hanya dapat bertahan sambil mengurus ibunya.

ADVERTISEMENT

"Ya, kalau turun hujan sering terjadi banjir. Selain itu, saya pun khawatir atap rumah ambruk. Tapi mau bagaimana, untuk kondisi saat ini sepertinya tidak bisa melakukan perbaikan rumah. Jadi hanya bisa bertahan di sini aja," ujarnya.

Besar harapannya, ia mendapatkan bantuan perbaikan rumah dari pemerintah. "Jujur kami was-was dengan kondisi rumah seperti ini," katanya.

Lurah Tipar, Cecep Kuswandi M menjelaskan, sejauh ini pihaknya sudah berupaya mengajukan bantuan perbaikan rumah Yadi. Namun, perbaikan rumah itu tidak bisa dilakukan sepenuhnya.

"Kami sudah lama mengajukan perbaikan rumah tersebut, tapi kan namanya bantuan Rutilahu anggarannya cukup minim paling sebesar Rp20 juta. Sehingga, dengan kondisi luas rumah tersebut tidak bisa semunya diperbaiki," kata Cecep.

Pada 2021 silam, Cecep menerangkan, Yadi sempat akan mendapatkan bantuan perbaikan. Tetapi, pihak keluarga menolak karena tidak ada untuk swadaya sehingga bantuan dialihkan untuk pembangunan rutilahu warga lainnya.

Kondisi rumah Yadi di Sukabumi yang nyaris ambruk dan butuh bantuanKondisi rumah Yadi di Sukabumi yang nyaris ambruk dan butuh bantuan Foto: Siti Fatimah/detikJabar

"Sebetulnya 2021 lalu mau ada bantuan, karena pihak keluarga tidak ada swadayanya sehingga harus dialihkan kepada warga lainnya. Karena memang pemilik rumahnya saat ini tidak bekerja," ujarnya.

Kendati demikian, sambung Cecep, pihak keluarga setiap tiga dan enam bulan sekali mendapatkan bantuan sembako dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Sukabumi. Bahkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) pun sudah menyalurkan terpal untuk menutup plafon rumah sementara waktu.

Cecep mengatakan, usai berkoordinasi dengan Pemkot, rumah Yadi akan diperbaiki melalui anggaran perubahan APBD Kota Sukabumi. "Ya, informasinya sudah masuk pada anggaran perubahan nanti tapi sekali lagi dari bantuan tersebut tidak bisa memperbaiki bangunan rumah semuanya karena anggarannya terbatas," kata dia.

Terpisah, Penjabat Wali Kota Sukabumi Kusmana Hartadji membenarkan, pihaknya akan mengucurkan bantuan bagi keluarga Yadi. Rencananya, anggaran perbaikan rumah Yadi akan masuk dalam anggaran perubahan.

Kusmana menjelaskan, penyaluran bantuan bagi rumah yang terdampak bencana sudah separuhnya disalurkan melalui Dinas Sosial, Baznas, DKP3 hingga BPBD Kota Sukabumi.

"Karena di kelurahan yang sama ada tiga titik memerlukan pembangunan kembali pasca bencana. Pada alokasi anggaran murni, baru dua titik. Rutilahu (rumah Yadi) ini mudah-mudahan bisa di perubahan karena luasannya agak luas," kata Kusmana.

(sud/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads