Kasus pelecehan dan kekerasan seksual pada anak di Kabupaten Pangandaran seperti gunung es. Pasalnya, ada sejumlah kasus yang tak terlaporkan karena korban takut untuk melaporkan.
Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Pangandaran mencatat terdapat 26 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak pada tahun 2020.
Kemudian, ada 15 kasus pelecehan dan kekerasan pada tahun 2022, angka tersebut meningkat 3 kasus dibanding tahun sebelumnya. Lanjutnya, kasus kekerasan seksual kepada anak di bawah umur tahun 2023 jumlahnya masih sama yaitu 15 kasus.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, ada 2 pernikahan anak, 5 kasus menimpa anak berkebutuhan khusus (ABH) dan 2 kekerasan fisik. Lalu, kasus pelecehan dan kekerasan pada anak per April 2024 ini ada 4 kasus.
Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DKBP3A) Kabupaten Pangandaran Dani Hamdani mengatakan pihaknya telah melakukan sejumlah langkah preventif.
"Upaya Preventif dari dinas terkait penanganan kekerasan dan pelecehan seksual pada anak terus melakukan sosialisasi. Tapi biasanya dari dinas melakukan pendampingan, sosialisasi dan kebanyakan selama ini setelah terjadi baru pendampingan korban bersama psikolog," kata Dani kepada detikJabar, Jumat (24/5/2024).
"Kami juga kerjasama lintas sektoral untuk penanganan ini," katanya. Ia menjelaskan terdapat tim khusus yang merupakan gabungan psikolog dari dinas, unit PPA polres hingga KPAID.
Dani mengatakan saat ini masih banyak korban yang enggan melaporkan pelecehan seksual dan kekerasan pada anak karena takut dan menganggap sebagai aib.
"Biasanya seperti itu, banyak enggan melaporkan karena pelecehan seksual dianggap sebagai aib, info dari staf saya seperti itu. Memang kalau datanya lebih dari itu, tapi banyak keluarga yang menganggap aib sehingga tidka melaporkan, cuman kami dampingi," ujarnya.
Selain itu, menurut Dani, banyak korban yang mendapatkan ancaman dari pelaku sehingga ketakutan. "Masih banyak juga yang takut sama pelaku karena ancaman dan sebagainya," ucap dia.
(yum/yum)