Ini Tips Ikuti PPDB 2024/2025 di Kota Bandung

Ini Tips Ikuti PPDB 2024/2025 di Kota Bandung

David Kristian Irawan - detikJabar
Rabu, 22 Mei 2024 20:45 WIB
ilustrasi ppdb SD di Badung
Ilustrasi PPDB (Foto: Triwidiyanti)
Bandung -

Sejak 6 Mei 2024 lalu, Pendaftaran Peserta Didik Baru (PPDB) untuk Tahun Ajaran 2024 / 2025 sudah dibuka secara daring oleh Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bandung di seluruh jalur masuk penerimaan, melalui laman ppdb.bandung.go.id. Kepala Bidang P3TK dan Ketua Panitia PPDB Disdik Kota Bandung, Edi Suparjoto menghimbau kepada seluruh orang tua agar dapat memilah-milih jalur masuk yang memiliki peluang besar untuk diterima.

"Saya sarankan bahwa pendaftarannya di akhir-akhir. Melihat dulu pantauan di web, kalau zonasi kira-kira dengan jarak dari rumah ke sekolah sekian, itu terlempar tidak? Kalau prestasi terlempar tidak? Nah ini juga bagaimana pihak ortu memilih jalur yang peluangnya lebih besar untuk masuk," ujar Edi dalam acara Bandung Menjawab di Balai Kota Bandung, Rabu (22/5/2024).

Lebih lanjut, Edi juga menghimbau bagi para orang tua yang masih pemula dan awam agar tidak panik ketika mendaftarkan sekolah putra-putrinya lewat PPDB. Serta yang terpenting, yakni mewaspadai modus aksi calo yang memberi iming-iming menjanjikan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kemudian jangan percaya pada calo yang menjanjikan. Ada aja, tiap tahun ada pengaduan ke kami. Tanyakan kepada yang lebih tahu, ada di koridor bawah web disdik.go.id di situ banyak ada delapan sosmed disdik yang fokus nanya apapun tentang PPDB. Pengaduan juga bisa online, offline juga kami layani bisa langsung ke Disdik," tambahnya.

Senada dengan Edi, Sekretaris Disdik Kota Bandung, Tantan Surya Santana juga menegaskan agar mempercayakan seluruh jalur masuk PPDB melalui sistem online. Terlebih lagi, Ia pun menjamin seluruh putra-putri di Kota Bandung yang hendak memasuki tahun ajaran baru ini bisa diterima di sekolah yang diinginkan, termasuk yang memiliki masalah finansial.

ADVERTISEMENT

"Sempat kami terima laporan ada yang ngaku-ngaku, 'Pak, kenapa harusnya yang juara lomba itu nama saya, tapi kenapa diganti sama yang lain?' Jadi biasanya dalam situasi gini selalu banyak yang memanfaatkan ya. Ada yang menawarkan bayar sekian bisa dapat kursi, itu jangan ditanggapilah seperti itu. Karena ada juga yang lapor ke Disdik sudah bayar ke orang, tapi kenapa tidak diterima? Kan kita nggak tahu, nggak kenal orangnya. Jadi hati-hati. Insya Allah lah mudah-mudahan masyarakat Bandung semua bersekolah," ujar Tantan.

Meski tetap membuka empat jalur pendaftaran, Tantan mengungkapkan ada hal-hal yang menjadi pembeda dalam pelaksanaan PPDB Tahun Ajaran 2024 / 2025 dari tahun-tahun sebelumnya. Mulai dari penambahan kuota untuk calon siswa tidak mampu, lalu tahap pendaftaran menjadi dua tahap, hingga masalah domisili.

"Memang ada hal yang berbeda di tahun ini, terkait dengan domisili. Zonasi kan pakai domisili KK, itu sekarang minimal satu tahun lama KK dihitung sampai tanggal 24 Juni. Kemudian orang tua di KK harus sama dengan di rapot, jadi tidak ada lagi titip-titipan anak family lain," ujarnya.

Lalu, Tantan juga menegaskan tidak ada lagi istilah 'sekolah favorit' sebab semua pendaftaran masuk sekolah telah terintegrasi melalui sistem. Serta, sejalan dengan langkah mengatasi anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan, Ia juga mengimbau baik itu sekolah negeri maupun swasta dapat mendukung hal tersebut.

"Mudah-mudahan sekolah swasta juga berkomitmen akan menerima siswa dari masyarakat miskin, karena kita sudah menganggarkan SPP bagi masyarakat kurang mampu," tegasnya.

Perhatikan Persyaratan Penting

Selain itu, Penyusun Peraturan Walikota (Perwal) PPDB, Mia Tresnawulan juga menjamin sistem PPDB di Kota Bandung dapat berjalan secara transparan. Alhasil, Ia menghimbau orang tua agar memperhatikan kembali berkas pendaftaran dengan lengkap, sah, dan memantau secara berkala tentang jadwal pendaftaran.

"Titik koordinat rumah dengan titik koordinat sekolah diambil garis lurus. Berapa jaraknya? Biasanya kesalahan ada pada penetapan titik koordinat tempat tinggal atau rumah. Maka pendaftar yang dibantu oleh sekolah ataupun secara mandiri, harus memverifikasi dan validasi lagi betul-betul titik koordinat itu harus pada titik yang tepat. Jangan sampai salah mengetik, salah mengetik angka, itu akan sangat berpengaruh jaraknya," pungkas Mia.

(yum/yum)


Hide Ads