Lembaga Survei Indonesia Strategic Institute (Instrat) mensurvei sejumlah nama yang digadang-gadang bakal bertarung di Pemilihan Wali Kota Cimahi 2024.
Ada tiga nama potensial yang disurvei Instrat, mereka ialah Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Cimahi Dikdik Suratno Nugrahawan, mantan Wali Kota Cimahi Ngatiyana, serta pengusaha muda Adhitia Yudisthira.
Direktur Instrat, Adi Nugroho mengatakan survei yang mereka lakukan pada 3 sampai 7 Mei 2024, melibatkan sampel 400 responden menggunakan metode wawancara langsung dengan tingkat margin eror 4,85 persen.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sampel yang dilibatkan dalam survei ini 400 responden mewakili 15 kelurahan di Cimahi. Metodenya wawancara langsung dengan margin kesalahan 4,85 persen," kata Adi saat ditemui, Selasa (21/5/2024).
Dari tiga nama yang disurvei itu, kata Adi, sosok Dikdik menjadi yang paling populer. Disusul oleh Ngatiyana, kemudian sosok nama baru, Adhitia di peringkat ketiga.
"Hasil survei popularitasnya, Pak Dikdik 61,25 persen, Pak Ngatiyana 60,25 persen, dan Adhitia Yudisthira 40 persen. Tiga sosok itu memang yang paling potensial menjelang Pilwalkot Cimahi," kata Adi.
Dari survei yang dilakukan itu, Ngatiyana unggul di kalangan Pre-Boomer atau generasi yang lahir sebelum 1945 serta Baby Boomer atau mereka yang lahir sekitar tahun 1964. Sementara Adhitya unggul di kalangan milenial dan gen Z.
"Kalau Pak Dikdik merata di semua kategori usia. Hasil ini tentu bisa jadi gambaran mereka untuk menguatkan peluang keterpilihan di masing-masing segmen itu," ucap Adi.
Selain tiga nama di atas, Instrat mencatat nama-nama lain namun dengan raihan popularitas di bawah 50 persen. Kebanyakan berasal dari kalangan legislatif.
"Ada Acep Jamaludin dengan perolehan 38,5 persen, Faisal Harris 35,25 persen, Ahmad Zulkarnaen 29,25 persen, Bagja Setiawan 24,5 persen, dan Enang Sahri 22,25 persen," kata Adi
(dir/dir)