Seorang gadis bernama Rahma Anjani (17) dilaporkan menghilang dari rumahnya. Ia tak kunjung pulang sejak bulan puasa, tepatnya pada 29 Maret 2024.
Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Jules Abraham Abast mengatakan, orang tua korban sudah melaporkan kejadian ini ke polisi. Gadis tersebut saat itu meninggalkan rumah dan izin ke orang tuanya untuk ngabuburit.
"Sejak keberangkatan dari rumah, selama dua minggu kemudian korban tidak ada lagi pulang ke rumah," kata Jules dalam keterangannya, Selasa (21/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun kemudian, gadis ini tak kunjung pulang ke rumah. Orang tuanya lalu mendapat informasi anaknya berada di wilayah Solokan Jeruk, Bandung. Tapi setelah dicek langsung ke sana, ia tak berada di wilayah tersebut.
"Orang tua korban terus mencari sampai ke daerah Leuwipanjang. Namun tidak ada hasil dan belum diketahui keberadaan anaknya," ucapnya.
Orang tuanya sempat menghubungi nomor HP korban. Meski sempat tidak direspons, gadis ini lalu mengirim pesan bertuliskan 'dede bekerja'.
Sayangnya, saat ditanyakan kembali, tak ada balasan dari gadis tersebut. Tiba-tiba gadis ini lalu mengirim pesan ke orang tuanya bertuliskan 'ngelapor' yang membuat keluarganya dilanda kekhawatiran.
Orang tua korban lalu melaporkan peristiwa ini ke Polda Jabar. Laporan tersebut sudah teregistrasi dengan nomor L/B/195/V/2024/SPKT/Polda Jabar.
"Adapun bukti-bukti yang dihimpun berupa akta kelahiran, kartu keluarga dan 3 lembar pas foto korban," pungkasnya.
(ral/sud)