.webp)
Gerakan Mahasiswa Satu Bangsa Kota Bandung (Gemasaba) mendeklarasikan dukungan pada bakal calon Wali Kota (bacawalkot) Bandung, Erwin. Deklarasi tersebut disampaikan di salah satu cafe daerah Antapani, Kota Bandung pada Senin (20/5/2024).
Ketua Gemasaba Kota Bandung, Febri Syahrizal menyampaikan organisasi yang merupakan sayap Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu yakin bahwa Erwin dapat membawa perubahan bagi Kota Bandung agar lebih sejahtera.
"Gerakan ini dilaksanakan di tanggal 20 Mei hari ini hari kebangkitan nasional. Kami mempercayakan gerakan perubahan Kota Bandung melalui inisiasi Kang Erwin. Seluruh perubahan sektor sosial, kesehatan, pendidikan, kami rasa Kang Erwin mampu. Kota Bandung perlu sentuhan magis yang membawa dampak perubahan dan mesti sama-sama kita dorong," ucap Febri ditemui usai acara tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Febri menyebut sebagai bagian dari sahabat partai, Gemasaba mendukung penuh apapun usaha, upaya, bahkan siapapun nanti yang akan bersanding dengan Erwin untuk memimpin Kota Bandung. Alasannya, mereka merasa tagline 'Pemuda Tanpa Sekat' betul-betul mampu diwujudkan oleh Erwin.
"Mau disandingkan dengan siapa pun, ketika lembaga survei, pakar-pakar politik, konsultan, maka kita akan sama-sama mendukung itu. Intinya dukungan penuh dari Gemasaba ini akan selalu bertumbuh dan selalu meluas," ujar dia.
"Kami percaya Kang Erwin punya integritas yang kuat, sehingga kami mampu memberi dukungan dan percaya Kang Erwin mampu membawa perubahan nyata dan berkelanjutan, demi kualitas hidup warga Bandung. Kang Erwin mampu membangun Bandung yang lebih baik dan sejahtera," lanjutnya.
Febri pun menyampaikan harapan di balik dukungan tersebut, Gemasaba percaya saat Erwin mampu maju sebagai Wali Kota Bandung tetap memegang kedekatannya dengan para pemuda.
"Hal-hal yang penting dan menjadi harapan kami, pemimpin yaitu Wali Kota Bandung itu lebih dekat dengan pemuda. Wali Kota sebagai pemimpin itu mampu mengakomodir kebutuhan ekonomi, pendidikan, kesehatan, bahkan kesejahteraan pemuda. Bagaimana pemuda itu makin bisa mengekspresikan daya kreatifnya," harap Febri.
Obsesi Erwin Agar Semua Warga Bandung Bisa Kuliah
Dalam deklarasi dukungan tersebut, Erwin memperkenalkan diri dan menceritakan bagaimana kesehariannya menjabat sebagai Ketua RW dan anggota DPRD tiga periode. Erwin nampak percaya diri, bekalnya itu membuat ia tahu betul kondisi Kota Bandung.
"Bagaimana saya menyelesaikan Citarum Harum, ada 50-100 orang datang carerik imahna digusur (nangis rumahnya digusur). Saya yang bicara, mendorong pemerintah, alhamdulillah kamari cair 11 miliar lebih untuk ratusan orang yang terdampak. Pemimpin itu yang dilihat ya kebijakannya," cerita Erwin.
Pada sesi tanya jawab, ia menjawab pertanyaan salah satu mahasiswa yang mempertanyakan langkah Erwin untuk menampung aspirasi pemuda, memberi kesempatan pekerjaan, dan pendidikan. Ia pun menjawab bahwa kemiskinan menjadi hal yang paling ia prioritaskan.
"Saya akan mendata fakir dan miskin, komunitas dibentuk, dan koperasi lingkungan dibentuk lagi. Saya ingin memberantas bank emok di Kota Bandung. Warga miskin diubah nasibnya dengan pelatihan dan modal yang diawasi komunitas. Jadi dibereskan dari hulu ke hilir," jawab Erwin.
"Aspirasi juga terbuka terus, pendidikan saya akan terapkan educative for all. Semua harus kuliah jangan sampe ada yang tidak kuliah. Lepas kuliah, tong hoyong gawe wae (jangan mau kerja aja), balik lagi tadi akan didata dan diberi modal. Saya berkaca ke Jakarta, di sana pengusaha UMKM itu dikumpulkan. Didata semua dibuat e-procurement. Itu harapan saya, karena basic saya pengusaha," lanjutnya.
Soal dukungan para pemuda, Erwin berterima kasih dan mengaku sangat bangga dengan dukungan para pemuda Kota Bandung. Sebab menurutnya, para pemuda yang menjadi tonggak semangat, dapat memberi masukan yang baik bagi dirinya.
"Karena pemuda-pemuda di hari ini adalah calon ini masa depan. Alhamdulillah tadi sudah mendeklarasikan terus terang saja saya semakin semangat, semakin optimis. Insya Allah bahwa saya bisa memenangkan pertarungan merebut kursi Wali Kota," doanya.
(aau/sud)
