Ribuan hektare sawah padi yang terletak di Kecamatan Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, terancam gagal panen. Hal tersebut dikarenakan hujan tak kunjung kurun sehingga menyebabkan kekeringan.
Menurut salah satu petani di Desa Ujung Jaya, Odo (68), kondisi kekeringan yang melanda wilayah Ujung Jaya, Sumedang ini bisa menjadi mimpi buruk bagi para petani terkait dengan ancaman gagal panen.
"Hampir gagal panen dampak dari kekeringannya. Jelas merugi nanti soalnya petani hidup dari sini kan," ujar Odo, Kamis (16/5/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Odo mengatakan, hujan tak kunjung turun di wilayah Timur Sumedang itu sejak satu bulan terakhir. Ia pun berharap kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang agar turun tangan untuk membantu permasalahan tersebut.
"Kurang lebih ada satu bulan lebih mah nggak hujan-hujan di sini jadi sawahnya ikut kering juga. Berharap kepada pemerintah agar bisa ikut bantu-bantu lah apa saja yang penting sawah bisa dialiri air supaya tidak gagal panen nantinya," katanya.
Sementara itu, petani lainnya Tatang Hidayat mengungkap bahwa di Desa Ujung Jaya sendiri terdapat sawah petani seluas 600 hektare yang ikut terdampak dari kekeringan. Namun, kata dia, kepanikan petani sedikit tenang usai mendapatkan bantuan berupa sumur pantek dari pihak kepolisian.
"Semuanya di Desa Ujung Jaya ada sekitar 600 hektare yang terdampak kekeringan. Mudah-mudahan dengan ada bantuan ini bisa mengairi sekitaran 5 hektare," ucap Tatang.
"Keinginnya mah kalau bisa ditambah lagi sumurnya dan insyaallah sawah yang berada di Ujung Jaya bisa terselamatkan dari dampak kekeringan," sambungnya.
Hadirnya bantuan itu, diharapkan Tatang bisa menyelamatkan petani dari gagal panen. "Kami mewakili petani yang berada di Ujung Jaya allhamdulilah merasa terbantu dengan adanya bantuan dari Bapak Kapolres Sumedang melalui Bapak Kapolsek Ujung Jaya dengan dibuatkannya sumur pantek dengan satu unit mesin untuk mengairi sawah di lokasi Ujung Jaya dari dampak kemarau panjang jadi kekeringan," ungkapnya.
Kondisi kekeringan yang melanda wilayah Kecamatan Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang ini membuat pihak kepolisian turun tangan.
Kapolres Sumedang AKBP Joko Dwi Harsono melalui Kapolsek Ujung Jaya AKP Adang Sobari mengatakan, pihaknya menyalurkan bantuan dengan membuat satu sumur pantek untuk mengairi sawah yang terdampak.
"Kalau satu pantek itu hanya bisa mengairi luas sawah sekitar 100 bata itu satu hari satu malam biasanya. Kalau satu hektare bisa sampai 7 hari 7 malam bisa ter-airi. Kita memastikan bahwa air itu betul-betul ada karena targetnya sebetulnya 3 hari tapi kalau bisa 1 hari jadi progres ke sananya bagus" kata Adang kepada detikJabar.
Baca juga: Jalan ke Obwis Jatigede Sumedang Rusak |
"Kalau lebih banyak titik sumur pantek bisa lebih bagus. Intinya bahwa di area 1.800 hektare ini kita masih kekurangan sumur pantek," tuturnya.
Adang menuturkan, sumur pantek tersebut bisa mengairi sawah seluas 180 hektare dari total 1.603 hektare sawah yang terdiri dari 6 desa di wilayah Kecamatan Ujung Jaya.
"Bisa terairi 180 hektare, sebetulnya di Ujung Jaya ini ada 6 desa yang perlu di airi itu ada 1.603 hektare. Coba dari 1.603 hektar itu bisa terpenuhi airnya untuk mensejahterakan masyarakat Ujung Jaya," ucapnya.
Ia menyampaikan, bahwa bantuan ini merupakan suatu program kerjasama antara Kementerian Pertanian bersama dengan pihak kepolisian.
"Sumur pantek ini awalnya merupakan MoU Kementan dengan Kapolri, kemudian ditindaklanjuti melalui Kapolda, Kapolres, kemudian atas inisiatif dari Kapolres dan memerintahkan Kapolsek untuk membantu masyarakat agar dibuatkan sumur pantek," pungkasnya.
(dir/dir)