Sampel makanan berupa snack asal China langsung dibawa ke Badan Pengawas Obat dan Makanan serta Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat di Bandung. Pihaknya juga turun ke lapangan untuk meneliti dan memantau peredaran makanan tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi Agus Sanusi mengatakan, keracunan massal itu tepatnya terjadi di Jalan Goalpara, Desa Limbangan, Kecamatan Sukaraja. Mulanya siswa membeli jajajan bermerk 'Hot Spicy Latiru dan Latiao Strips' dan produk yang sama.
"Kemudian ada anak yang bergejala pusing dan mual satu orang dibawa ke ruang guru, di kasih minum air hangat dan teh manis karena kondisinya pucat. Waktu itu belum curiga atas makanan yang dia makan," kata Agus kepada detikJabar, Selasa (14/5/2024).
Kemudian, gejala keracunan pun dialami oleh 15 siswa SD lainnya. Mereka merasakan gejala yang sama yaitu mengeluh pusing dan nyeri perut. Seluruh siswa itu lantas dilarikan ke Puskesmas Limbangan.
"Setelah di puskesmas siswa tersebut mendapat pemeriksaan dari dokter Puskesmas Limbangan, dan mendapatkan tindaklanjut seperti memberikan obat-obatan sesuai dengan keluhan yang dirasakan serta diberikan penyuluhan kepada siswa, guru serta orang tua siswa yang datang ke puskesmas," ujarnya.
"Selama di puskesmas siswa berjumlah 15 orang serta yang menyusul satu orang menjadi 16 siswa. Di pantau selama 30 menit dan tidak ada gejala tambahan ataupun kondisi siswa yang memburuk," sambungnya.
Sejauh ini pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan makanan yang diimpor dari China tersebut. Dalam hal ini, dia memastikan dampak keracunan sudah tertangani dan petugas kesehatan akan memantau korban selama satu pekan.
"Kita juga memastikan bahwa dugaan dari makanan jajanan tersebut sampel sudah diambil dan dikirim ke pihak terkait, yaitu Labkes, Badan POM Pemprov Jabar," kata dia.
Tak hanya itu, Agus juga menegaskan, petugas kesehatan hingga jejaring Puskesmas melakukan pemantauan dan peredaran jajanan tersebut. "Kita juga akan memberikan informasi ke sekolah makanan tersebut layak dimakan atau tidak," tambahnya.
Usai peristiwa tersebut, pihaknya mengimbau agar Dinas Pendidikan melalui Kepala Sekolah untuk sama-sama melakukan pengawasan, edukasi dan peningkatan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) di lingkungan sekolah.
"Iya, Dinkes menghimbau untuk para Kepala Sekolah Pendidikan tingkat TK, SD, SLTP, SLTA di wilayah Kabupaten Sukabumi agar mengawasi setiap jajanan yang beredar di lingkungan sekolah tidak semua bisa masuk, karena sering terjadi keracunan makanan anak sekolah dari makanan jajanan," tutupnya. (mso/mso)