Ini 4 Lokasi Pengolahan Sampah Berbasis RDF di Kota Bandung

Ini 4 Lokasi Pengolahan Sampah Berbasis RDF di Kota Bandung

Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 13 Mei 2024 21:15 WIB
Pengolahan sampah dengan teknologi RDF di TPS Ence Azis, Andir, Kota Bandung
Pengolahan sampah dengan teknologi RDF di TPS Ence Azis, Andir, Kota Bandung (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Upaya mengatasi persoalan sampah di Bandung Raya masih jadi perhatian serius Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Terbaru, Pemprov Jabar menjadikan Kota Bandung sebagai percontohan untuk pengolahan sampah dengan teknologi RDF (Refuse Derived Fuel).

Ada empat lokasi pengolahan sampah dengan RDF di Kota Bandung yang kini sedang diakselerasi. Empat lokasi itu ialah TPS di Jalan Sukabumi Antapani, Enci Azis Andir, Batununggal dan Babakan Siliwangi.

"Ini terkait sampah Kota Bandung, kami (Pemprov) ingin sampah jadi prioritas, di sini contoh, kami ingin mengembangkan jadi di sini ada gibrik (mesin) dikembangkan sampai RDF," ucap Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin di TPS Ence Azis, Andir, Kota Bandung, Senin (13/5/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Yang kami perhatikan dulu pertama Jalan Indramayu Antapani, Babakan Siliwangi, Batununggal dan di sini, itu yang diakselerasi dulu sebagai trigger," lanjut Bey.

Dari empat lokasi tersebut, Bey mengungkapkan Pemprov menggelontorkan anggaran Rp 3,5 miliar untuk pengolahan sampah dengan teknologi RDF di wilayah Babakan Siliwangi. Sementara lokasi lainnya, akan ditangani Pemkot Bandung.

ADVERTISEMENT

"Provinsi menyiapkan di Baksil itu nilainya Rp 3,5 miliar, yang lain juga kita pikirkan bagaimana, apakah keterlibatan swasta atau bagaimana. Intinya kita ingin sampah itu tuntas di tahun ini, minimal di Kota Bandung dan jadi percontohan untuk kota lainnya," jelasnya.

Selain itu, Bey juga sedang mempertimbangkan untuk menyiapkan Peraturan Daerah (Perda) yang dapat menghukum seseorang yang membuang sampah sembarangan. "Juga dibahas Perda yang bisa menghukum mereka yang buang sampah sembarangan," katanya.

Di tempat yang sama, Ketua Satgas Persampahan Bandung Raya Dedi Taufik menambahkan, Kota Bandung dipilih menjadi percontohan mengingat sampah yang dihasilkan dari Ibu Kota Jabar ini jadi yang paling banyak di Bandung Raya.

"Sementara ini sumber sampah terbanyak itu kan Kota Bandung, sekarang naik jadi 1.800 ton per hari. Jadi perlu pengolahan sampah yang baik selain setengahnya dibuang ke Sarimukti dan sisanya harus diolah di hulu, yaitu salah satunya dengan RDF ini," ujarnya.

Dedi menerangkan, masing-masing TPS dengan teknologi RDF mampu menampung minimal 10 ton sampah untuk satu unit mesin di dalamnya. Dia mencontohkan, di TPS Babakan Siliwangi terdapat dua mesin pengolahan yang bisa menampung 20 ton sampah.

"Di Baksil sudah 2 line mesin gibrik dan RDF, masing-masing 10 ton jadi bisa 20 ton. Kalau itu akan ditambah jadi tiga, mengakomodir beberapa wilayah yaitu Cibeunying, Tamansari, Coblong dan Setiabudi," ungkapnya.

Menurutnya pengolahan sampah dengan teknologi RDF ditargetkan mulai bisa dilakukan pada Agustus 2024 mendatang di empat lokasi tersebut. Selanjutnya, Pemprov Jabar bakal mengevalusi sebelum nantinya diterapkan di Bandung Raya.

"Secepatnya target kita, Agustus sudah bisa operasi karena ada beberapa yang harus renovasi dulu tempatnya yang penting lahannya sudah clear di empat ini. Kita berharap selesai di Agustus bisa menerima untuk pengolahan sampah melalui RDF ini," pungkasnya.

(bba/yum)


Hide Ads