Jalan Tol Bocimi seksi Cigombong-Cibadak masih belum dapat dilalui. Proses perbaikan jalan yang terdampak longsor itu masih dilakukan oleh PT Waskita Karya di bawah Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Kepala Seksi Pengadaan Tanah dan Pengembangan pada Kantor Agraria Tata Ruang-Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Kantah Kabupaten Sukabumi, Enang Sutriyadi mengatakan, pihaknya sempat meninjau lokasi longsor bersama PUPR, BPJT dan Staf Kepresidenan.
Berdasarkan hasil pemantauannya, kondisi badan jalan di KM 64+600 A masih menganga akibat longsor. Saat ini, PT Trans Jabar Tol tengah merancang anggaran.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kondisinya habis satu jalan ke bawah. Pihak tol lagi rancang anggaran, tanahnya itu sepertinya ada mata air di bawah itu (jalan tol) kemungkinan besar itu dibuat jembatan (karena) nggak bisa diurug. Nah itu lagi dibicarakan oleh pihak PUPR," kata Enang saat ditemui di kantor ATR/BPN Kabupaten Sukabumi yang berlokasi di Jalan Surya Kencana, Kota Sukabumi, Senin (13/5/2024).
Enang mengatakan, material longsor memang sudah dievakuasi. Namun, ada beberapa pertimbangan khususnya melihat konstruksi pembangunan jalan tol.
"Satu anggaran, kedua merekonstruksi sesuatu kan nggak mudah juga. Jadi perlu ada kajian-kajian lagi karena dulu itu tidak terdeteksi ada mata air. Kan di musim kemarau dulu proses pendataannya, mata air kita nggak lihat ternyata besar," ujarnya.
Kehadiran BPN ke lokasi berkaitan dengan kebutuhan tanah dalam proses perbaikan Jalan Tol Bocimi. Dia memperkirakan, kebutuhan tanah sekitar 2.000 sampai 3.000 meter persegi.
"Kan kalau jembatan lumayan mahal permeter nya miliaran kalau nggak salah. (Besar kemungkinan jembatan?) Sepertinya iya karena di bawahnya ada mata air tapi kalau kontruksi kita tidak ikut, artinya kita dalam rangka mereka membutuhkan tanah kita fasilitasi," kata dia.
"Perkiraan 2.000 sampai 3.000 meter persegi karena memang di bawahnya sudah dibebaskan hanya dia butuh ruang lagi dan ini sedang dihitung. Tunggu penghitungan dari mereka karena itu ranahnya BUJT (Badan Usaha Jalan Tol)," sambungnya.
Pihaknya mengatakan, proses perbaikan jalan tol ditargetkan selesai dalam waktu secepatnya atau tiga bulan pascakejadian longsor. "Mintanya dari Staf Kepresidenan secepat mungkin agar diperbaiki dan bisa digunakan lagi tapi ya kembali lagi ke PUPR," tutupnya.
(mso/mso)