Tak Ada Jejak Pengereman di Lokasi Kecelakaan Bus Maut Subang

Tak Ada Jejak Pengereman di Lokasi Kecelakaan Bus Maut Subang

Bima Bagaskara - detikJabar
Minggu, 12 Mei 2024 10:52 WIB
Penampakan bus yang mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Sabtu (11/5/2024),
Penampakan bus yang mengalami kecelakaan di Ciater, Subang, Sabtu (11/5/2024). (Foto: Dian Firmansyah/detikJabar)
Subang -

Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan meninjau langsung olah TKP di lokasi kecelakaan maut bus terguling di jalur wisata Ciater, Subang, Jawa Barat, yang menewaskan 11 orang. Hasilnya, Aan menyebut tidak ditemukan jejak rem di lokasi kejadian.

"Jadi kalau kita lihat dari TKP yang ada, ini tidak ada jejak rem dari bus tersebut. Yang ada itu bekas ban, satu bagian, diduga itu ban kanan, ada beberapa meter di situ, kemudian sampai titik terakhir di depan sana menabrak tiang listrik," kata Aan, Minggu (12/5/2024).

Tidak adanya jejak rem dari bus yang terguling tersebut menurut Aan harus diselidiki lebih lanjut. Selain rem blong, menurutnya ada kemungkinan pengemudi panik saat peristiwa maut itu terjadi.

"Ini tidak ada jejak rem sama sekali. Artinya, ini perlu kita selidiki ya, kenapa tidak ada jejak rem, apakah remnya tidak berfungsi atau pengemudi panik dan sebagainya," katanya.

Setelah melakukan olah TKP di lokasi kejadian, menurut Aan, kepolisian juga akan melakukan olah TKP dari kerusakan kendaraan baik bus maupun mobil warga yang ditabrak sebelum bus terguling.

"Setelah olah TKP di sini, kita akan olah TKP dari kerusakan kendaraan, baik itu kendaraan Daihatsu Feroza, kendaraan bus, nanti disitu akan kelihatan dari bekas tumbukan, akan kelihatan kecepatan daripada bus tersebut," jelasnya.

"Seberapa kerusakannya, nanti dari tim kita akan memeriksa tingkat kerusakan, nanti akan disimpulkan di situ kecepatannya," imbuh Aan.

Lebih lanjut, Aan menuturkan tim ahli bakal diterjunkan untuk mengecek kondisi teknis dari Bus Trans Putera Fajar yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok tersebut sebelum mengalami kecelakaan.

"Kita libatkan ahli untuk memeriksa teknis kendaraan, apakah fungsi pengereman berfungsi atau fungsi-fungsi yang lain, itu akan diperiksa oleh ahli. Kemudian juga kita akan periksa dari APM, dari bus tersebut, nanti juga ada ahlinya di sana, kita akan periksa bagaimana kondisi dari kendaraan tersebut," papar Aan.

Aan juga mengungkap, polisi harus menunggu hasil penyelidikan yang dilakukan sebelum menentukan kemungkinan ditetapkannya tersangka dalam dalam kecelakaan yang merenggut nyawa 11 orang ini.

"Nanti dari hasil penyelidikan semua, kita akan simpulkan, kita akan gelar, kalau memang itu ada peristiwa kecelakaan dan layak untuk dinaikkan ke penyidikan, kita akan tingkatkan dari penyelidikan ini kepenyedikan. Kita akan menentukan tersangka," pungkasnya.

(bba/iqk)


Hide Ads