Siapa yang tak tahu patung Liberty? Patung yang jadi ikon Amerika Serikat ini memiliki sejarah panjang. Belakangan juga terungkap siapa sosok di balik perempuan yang jadi inspirasi patung di New York itu.
Patung Liberty dikerjakan oleh pematung asal Prancis Frédéric-Auguste Bartholdi pada tahun 1875. Patung itu dibuat untuk memperingati aliansi Amerika Serikat dan Prancis selama Revolusi Amerika.
Dilansir dari detikEdu, patung ini memiliki nama asli Liberty Enlightening teh World. Patung menggambarkan kebebasan yang berwujud dari sosok perempuan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam penggambarannya, patung terlihat memakai mahkota dengan mengangkat obor. Di tangan kanannya memegang sebuah tablet bertuliskan 'JULI IV, MDCCLXXVI' yang merupakan angka romawi tanggal deklarasi kemerdekaan.
Bukan tokoh terkenal yang jadi inspirasi patung tersebut. Ternyata, patung itu terinspirasi dari patung raksasa di Timur Tengah dan pekerjaan perempuan saat itu.
Asal usul patung Liberty sendiri bermula saat Bertholdi mencoba membuat patung kolosal di akhir tahun 1850-an. Dia tertarik dengan patung kolosal seperti Colossus of Rhodes.
Bertholdi memiliki gaya tersendiri dalam membuat patung. Dia menekuni gaya Mesir Kuno. Bertholdi pun melakukan perjalanan ke Mesir dan terpesona pada Colossi of Memnon yang merupakan patung firaun Amenhotep III.
Patung tersebut memiliki tinggi 21 meter yang dibangun di atas reruntuhan Thabes kuno.
Bertholdi yang takjub pun lantas terinspirasi dan mengajukan proposal kepada khedive Mesir, Ismāʿīl Pasha di tahun 1869. Dia ingin membuat patung untuk memperingati selesainya Terusan Suez.
Rencananya, patung buatan Bertholdi ini dibuat untuk menunjukkan atau simbol kemajuan dan pemahaman budaya. Rancnagan Bertholdi untuk Khedive saat merupakan patung perempuan fallāḥ atau petani Mesir.
Bertholdi juga sadar akan tradisi artistik Eropa selama berabad-abad. Tradisi itu menggambarkan nilai, gagasan dan negara dalam wujud perempuan.
Patung tersebut rencananya akan dinamai Egypt Carrying the Light to Asia yang nantinya ditempatkan di tengah Terusan Suez tepatnya di atas sebuah tiang monumental.
Penggambaran patung itu berupa perempuan yang mengenakan pakaian fallāḥ. Patung juga berfungsi sebagai mercusuar, mengangkat obor tinggi-tinggi dan memancarkan cahara dari kepala.
Pembangunan patung raksasa tentunya memakan biaya besar. Di sisi lain, kondisi ekonomi Mesir kala itu sulit untuk mewujudkannya.
Di tengah jalan, tahun 1870 dan 1871, Bertholdi mulai mengubah detail sketsanya. Ciri khas pakaian Mesir digantikan dengan jubah Yunani.
Penutup kepala digantikan dengan mahkota. Lalu di tangannya membawa sebuah tablet.
Selaras dengan sketsanya, patung pun berhasil dibuat hingga saat ini Liberty masih berdiri kokoh di Amerika Serikat tepatnya di negara bagian New York.
Artikel in sudah tayang di detikEdu, baca selengkapnya di sini
(nir/dir)