128 kecamatan di Jawa Barat bakal mendapat kuota khusus dalam pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) 2024. Kuota khusus diberikan karena 128 kecamatan itu tidak memiliki sekolah negeri baik SMA maupun SMK.
"Ada 128 kecamatan yang belum memiliki sekolah negeri, sehingga kita berikan kuota khusus kecamatan yang tidak punya sekolah negeri itu," kata Kepala Dinas Pendidikan Jabar Wahyu Mijaya, Kamis (9/5/2024).
"Dimana kuota khususnya, di kecamatan perbatasan misal kecamatan A (tanpa sekolah negeri) dengan kecamatan B, maka diberi kuota khusus di kecamatan B. Ada hitungan rumusnya. Nanti diumumkan berapa kuota untuk yang di kecamatan tersebut," lanjutnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wahyu juga menjelaskan, kuota bagi keluarga ekonomi tidak mampu (KETM) akan diprioritaskan bagi mereka yang masuk kategori kemiskinan ekstrem. Disdik bakal melihat kategori itu berdasarkan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE).
Adapun siswa nantinya akan langsung disalurkan ke sekolah terdekat dari domisili.
"Keluarga ekonomi tidak mampu itu kan ada sumber datanya di DTKS, di situ ada yang kemiskinan ekstrem. Untuk itu sudah langsung disalurkan ke sekolah terdekat misalnya, ada yang miskin ekstrem dekat SMA 17 maka itu langsung disalurkan," jelasnya.
Lebih lanjut, menurutnya pada PPDB 2024 ini pemanfaatan aplikasi Sapawarga akan dilakukan sejak tahap 1. Ini berbeda dari tahun lalu dimana Sapawarga baru digunakan saat pelaksanaan PPDB tahap 2. Wahyu juga menyebut, PPDB tahun ini akan memanfaatkan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
"Untuk komunikasi pertanyaan, kita menggunakan AI. Semua peserta didik bisa tanya jawab disitu (Sapawarga), kecuali ada kesulitan lain yang tidak bisa dijawab AI, kita masih menyiapkan di sekolah tujuan, cabang dinas, dan kantor Disdik Jabar," pungkasnya.
(bba/mso)