Begini Kondisi Bayi 'Jumbo' yang Lahir di Cililin Bandung Barat

Begini Kondisi Bayi 'Jumbo' yang Lahir di Cililin Bandung Barat

Whisnu Pradana - detikJabar
Rabu, 08 Mei 2024 18:52 WIB
Ilustrasi bayi baru lahir
Ilustrasi bayi (Foto: Getty Images/JaCZhou)
Bandung -

Ai Habibaturohmah (31) baru saja melahirkan bayi berukuran jumbo melalui proses caesar di RSUD Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), pada Rabu (8/5/2024) pukul 09.40 WIB.

Anak keempat Ai dan suaminya, Hasanudin (39) itu memang lebih besar ketimbang bayi pada umumnya. Bayi berjenis kelamin laki-laki itu lahir dengan berat 5,2 kilogram dan panjang 53 sentimeter.

Saat ini, buah hati pasangan suami istri warga Kampung Malandong, RT 02/03, Desa Pasirpogor, Kecamatan Sindangkerta, KBB itu masih menjalani observasi secara intensif.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saat ini bayi masih diobservasi di perinatologi level 1 dan bayinya agak sesak. Kalau normal itu frekuensi bernafas bayi 60 kali per menit, nah bayi itu 70 kali permenit. Tapi untuk apgarnya cukup baik, di apgar pertamanya 5, kemudian apgar selanjutnya 69," kata Kabid Pelayanan Kesehatan RSUD Cililin, Evi Apriana saat ditemui di RSUD Cililin, Rabu (8/5/2024).

Evi menyebut pihaknya bakal mengecek kadar gula darah bayi tersebut. Sebab biasanya, bayi yang lahir dengan ukuran jumbo dipicu karena orangtuanya mengidap Diabetes Melitus (DM).

ADVERTISEMENT

"Makanya nanti kita akan cek gula darah bayinya. Kita akan pastikan kondisi bayinya DM atau tidak. Kalau keadaan bayinya terkontrol nanti cek gula darah juga kan rutin tidak hanya 1 kali saja. Kalau tinggi biasanya minimal 2 kali," kata Evi.

Evi menyebut jika orangtua bayi punya riwayat diabetes melitus, maka tak menutup kemungkinan bayi tersebut juga bisa mengidap penyakit yang sama.

"Berpotensi obesitas ke anak juga, dan diabetes melitus 6 jam setelah lahir. Makanya pengecekan gula darahnya sangat penting," kata Evi.

Sementara itu, Evi menyebut lama bayi jumbo berada di ruang observasi tergantung pada kondisi kesehatannya. Untuk itu, pengamatan kondisi kesehatan bayi dilakukan secara intensif.

"Kalau di ruang observasi berapa lama tergantung keadaan bayinya, kalau keadaan bayinya bagus tidak sesak lagi, dan keadaan ibunya juga bagus biasanya bisa sih pulang, tergantung bayi dan gula darah bayinya bagus atau tidak," kata Evi.

ruang tempat bayi jumbo dirawat di RSUD Cililinruang tempat bayi jumbo dirawat di RSUD Cililin Foto: Whisnu Pradana/detikJabar

Sementara saat ini, Ai juga masih dirawat di ruang recovery (OK) pascamelahirkan secara caesar. Jika sudah stabil, maka Ai bisa dipindahkan ke ruangan perawatan biasa.

"Masih di ruang recovery ya, tapi kalau sudah stabil nanti bisa langsung pindah ke ruang Nifas," ujar Evi.

Solehah (52), nenek bayi jumbo itu menceritakan awalnya sang putri hendak melahirkan di bidan dekat rumah anaknya di Kampung Malandong, RT 02/03, Desa Pasirpogor, Kecamatan Sindangkerta, KBB.

"Tadinya mau di bidan, tapi dirujuk ke rumah sakit. Alhamdulillah lahir di sesar jam 09.40 WIB tadi," kata Solehah.

Keluarga tak menyangka jika cucu lelakinya itu punya ukuran yang jauh lebih besar ketimbang bayi lainnya. Namun ia sangat bahagia, terlebih anak dan menantunya menantikan anak lelaki.

"Anak keempat Ai, yang tiga perempuan. Paling besar kelas 2 SD, yang ketiga TK. Paling kecil baru lahir ini, laki-laki. Alhamdulillah lahirnya sehat," kata Solehah.

(yum/yum)


Hide Ads